Dibandingkan varian alpha, varian delta lebih cenderung menyebabkan rawat inap, menurut PHE. Sedangkan lebih dari 1.300 orang dirawat di rumah sakit untuk semua varian Covid-19 mulai 7-13 Juni, atau meningkat 43 persen dari minggu sebelumnya.
Apakah vaksin melindungi kita dari varian delta dan delta plus?
Sebuah studi PHE menunggu peer review menemukan vaksin Pfizer-BioNTech 94 persen efektif terhadap varian delta usai orang mendapat suntik satu dosis dan 96 persen efektif setelah dapat dua dosis vaksin. Kemudian AstraZeneca adalah 71 persen efektif setelah satu dosis dan 92 persen efektif setelah dua dosis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data dari Public Health England (PHE) dikutip dw.com, menjelaskan bahwa lebih dari 90 persen kasus baru Covid-19 di Inggris berasal dari varian delta.
Inggris telah mengkonfirmasi lebih dari 42 ribu kasus varian delta pada 9 Juni. Jika dirinci peningkatan hampir 30 ribu dilaporkan mulai 2-9 Juni 2021. Dari kasus yang dikonfirmasi oleh PHE, sebagian besar pasien tidak divaksinasi atau hanya menerima satu dosis vaksin.
Pada 18 Juni, sebanyak 205 kasus Delta Plus terdeteksi di seluruh dunia, dengan temuan kasus di Amerika Serikat dan Inggris dengan lebih dari setengah dari total kasus.
Varian Delta dari virus corona SARS-CoV-2 dianggap bertanggung jawab atas gelombang kedua pandemi di India. Beberapa negara lain juga menganggap mutasi Delta sebagai faktor di balik lonjakan kasus yang naik tiba-tiba.
Menurut data dari aplikasi ZOE COVID Symptom Study Inggris, gejala yang ditimbulkan oleh varian delta berbeda dengan virus mutasi lainnya. Ketika orang-orang di Inggris dengan Covid-19 melaporkan gejala mereka ke aplikasi ZOE, mereka menggambarkan sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, dan demam. Dalam beberapa kasus, ada juga laporan batuk.
"Ini lebih seperti flu yang buruk bagi populasi usia muda," kata ilmuwan dan salah satu pendiri aplikasi Tim Spector.
Namun hal ini dapat membuat orang berpikir bahwa mereka hanya mengalami flu ringan dan terus menjalani hari mereka dengan normal. Orang dengan gejala ini harus tinggal di rumah dan menjalani tes, kata Spector.
(ryh/ryh/mik)