Varian Delta dan Kappa juga dilaporkan telah melonjak di beberapa negara, salah satunya di Italia. Dilaporkan terdapat hampir 17 persen temuan kedua mutasi itu, dari total kasus Covid-19.
Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menjelaskan di Melbourne, varian Kappa disebut lebih mudah menyebar dan menginfeksi. Mutasi virus corona varian kappa disebut sudah terdeteksi di DKI Jakarta dan Sumatera Selatan.
Menurut catatan, setidaknya sudah ada 27 negara yang mengidentifikasi keberadaan varian Kappa. Negara yang melaporkan varian Kappa di antaranya adalah Inggris, Amerika Serikat, Singapura, Kanada, Italia dan Australia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Varian kappa atau B.1.617.1, adalah turunan dari varian Delta yang awalnya terdeteksi di India. Itulah sebabnya varian ini juga disebut "mutan ganda". Sedangkan Delta dianggap sebagai variant of concern (VoC) oleh WHO.
WHO menemukan varian B.1.617 (varian delta) menjadi tiga garis keturunan (B.1.617.1/kappa, B.1.617.2 dan B.1.617.3).
Varian Kappa tak termasuk dalam Variant of Concern (VOC), yang menjadi perhatian WHO sebagaimana varian Delta.
Namun ia tergolong dalam Varian of Interest (VOI). Artinya varian Kappa terindikasi memiliki perubahan terkait sifat penularan, kepekaan alat tes, keparahan gejala, hingga kemampuan virus dalam menghindari imunitas sehingga perlu diteliti lebih jauh.
Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan varian Kappa lebih mudah menyebar dan menginfeksi. Dampak varian ini bahkan menyerupai campak, dan bisa masuk ke tubuh hanya dengan berpapasan.
Vaksin COVID-19 yang dibuat oleh AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna diklaim telah terbukti efektif melawan varian virus corona Kappa.
Analisis dari Public Health England (PHE) mengklaim vaksin AstraZenecca dan Pfizer bisa sampai 90 persen mencegah kasus Covid-19 yang membutuhkan perawatan karena varian ini.