Selain Careplix, ada beberapa aplikasi Oximeter yang tersedia untuk smartphone Android yang dapat membant mengukur kadar oksigen darah di ponsel.
Namun, perusahaan keamanan siber Quick Heal baru-baru ini mengamati bahwa ada beberapa aplikasi oximeter palsu yang mencuri data sidik jari untuk Google Pay, PhonePe, Paytm untuk digunakan sebagai penipuan keuangan.
Untuk mengantisipasi hal itu, berikut 7 fakta yang harus diketahui sebelum mengunduh aplikasi oximeter di smartphone.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Agar ponsel dapat merekam pembacaan Spo2, perangkat memerlukan kemampuan perangkat keras tertentu seperti sensor untuk mendeteksinya.
Tidak semua ponsel Android dilengkapi dengan sensor seperti itu untuk membantu oksigen dalam darah. Hanya mengunduh aplikasi secara gratis tidak dapat membantu Anda memantau kadar oksigen darah.
Sangat sedikit ponsel yang dilengkapi dengan sensor yang diperlukan untuk mengaktifkan pembacaan SpO2 seperti Samsung Galaxy Note 9 atau flagships Samsung lainnya.
Sangat disarankan agar pengguna tidak mengandalkan aplikasi pelacak kebugaran, atau ponsel cerdas untuk mengukur kadar oksigen darah. Hal itu karena tidak ada aplikasi atau ponsel cerdas yang disetujui oleh badan medis mana pun untuk memberikan pembacaan yang akurat.
Perusahaan keamanan siber QuickHeal baru-baru ini menemukan beberapa aplikasi oximeter palsu di Google Play store. Penting untuk dipahami bahwa 'oximeter' memerlukan perangkat keras yang didukung pada perangkat lain agar berfungsi.
Hanya karena aplikasi tertentu berfungsi di perangkat lain tidak berarti aplikasi itu juga berfungsi di ponsel Anda.
2. Jangan mengunduh aplikasi apa pun dengan mengeklik tautan yang Anda dapatkan melalui SMS, email, atau pesan WhatsApp yang mengaku sebagai aplikasi oximeter.
Aplikasi itu sebagian besar palsu, dan merupakan malware yang menyamar untuk mencuri data pengguna dan terus menyebar dengan mengirimkan SMS secara diam-diam ke teman Anda dengan mencuri informasi kontak mereka.
3. Buka menu Pengaturan di ponsel Android Anda dan nonaktifkan penginstalan aplikasi dari sumber yang tidak dikenal.
Hal itu akan mencegah aplikasi yang tidak dikenal atau aplikasi yang tidak disetujui oleh Google untuk dipasang di ponsel Android Anda.
Karena ada banyak aplikasi oximeter yang tidak dikenal hadir di platform pihak ketiga, opsi ini akan mencegah Anda menggunakan aplikasi acak dan tidak dapat diandalkan.
4. Jika aplikasi oximeter meminta izin untuk mengakses kontak Anda dan mengirim SMS, kemungkinan besar itu palsu dan bisa jadi merupakan malware. Aplikasi oximeter tidak memerlukan akses ke kontak dan SMS untuk berfungsi.
5. Sangat disarankan untuk mendapatkan aplikasi antivirus berbayar untuk ponsel Android, agar terlindung dari aplikasi palsu, baik itu aplikasi oximeter, aplikasi game, atau jenis aplikasi lainnya.
Dikutip Gadgetsnow, aplikasi antivirus atau anti-malware akan membantu Anda tetap terlindungi.