Rotasi Bumi Tak Cuma Melambat, Kadang Berputar Lebih Cepat
Nasal Observatory Amerika Serikat (AS) menyebut perlambatan rotasi Bumi tidak konstan, kadang melambat, kadang malah berputar lebih cepat.
Berdasarkan pengamatan agensi sains tertua AS itu, sejak 1973 hingga 2008 perubahan rotasi bervariasi antara 4 milisekon hingga minus 1 milisekon. Angka minus 1 milisekon ini menunjukkan rotasi Bumi berputar makin cepat.
Menurut temuan para ahli, pada 2020 rotasi Bumi malah makin cepat alih-alih melambat. Percepatan ini tak pernah terjadi dalam 50 tahun terakhir. Bahkan tahun 2020 mencatat rekor karena memiliki hari terpendek selama 28 hari.
Meski demikian, peneliti belum sepenuhnya yakin apa yang menyebabkan peningkatan rotasi Bumi ini. Beberapa memperkirakan peningkatan rotasi Bumi ini disebabkan oleh pencairan gletser selama abad 20.
Sebagian lagi menduga percepatan rotasi terjadi karena akumulasi air dalam jumlah besar di berbagai danau di Bumi belahan utara.
Meski demikian, ahli menyebut percepatan rotasi ini hanya akan terjadi sementara dan rotasi Bumi akan kembali melambat di masa depan, seperti dilaporkan Science Focus.
Discover Magazine menulis, perubahan rotasi Bumi memang berbeda setiap saat. Rotasi Bumi dalam beberapa tahun belakangan semakin cepat, setelah satu dekade terakhir. Sehingga, sebenarnya dalam sehari Bumi tidak berputar tepat 86.400 detik atau 24 jam.
Salah satu hipotesis menyebut perubahan rotasi Bumi yang berputar makin cepat atau malah makin lambat ini, berkaitan dengan bagian inti Bumi. Perlambatan dan percepatan rotasi Bumi terjadi akibat bagian luar inti Bumi yang berupa lapisan metal likuid "nyangkut" ke bagian inti Bumi yang padat.
Melansir Forbes, ketersangkutan inilah yang menyebabkan gangguan pada putaran Bumi. Hal ini juga memberikan pengaruh pada medan magnet Bumi.
Selain kekuatan dari dalam Bumi, perubahan kecepatan rotasi juga terpengaruh dari hal di luar Bumi, misal gravitasi Bulan.
Sehingga, jika dirangkum, hal-hal yang mempengaruhi kecepatan rotasi Bumi, apakah akan melambat atau malah terjadi percepatan, tergantung dari beberapa faktor, seperti:
- Efek efek pasang surut air laut yang dipengaruhi oleh gravitasi Bulan,
- Gerakan kopling inti dari mantel Bumi di dalam inti Bumi,
- Keseluruhan distribusi massa planet Bumi,
- Aktivitas seismik,
- Pencairan es dan gletser,
- Cuaca,
- Kondisi lautan, dan
- Kondisi medan magnet Bumi.
Bagaimana kita harus menanggapi perlambatan dan percepatan Bumi ini? Tidak ada yang harus dikhawatirkan. Sebab, perubahan lama rotasi ini tidak terlalu berpengaruh pada kehidupan manusia sehari-hari.
Namun, perubahan rotasi ini bisa berpengaruh pada kerja GPS satelit, smartphone, komputer dan jejaring komunikasi. Sebab, semua teknologi ini bergantung pada ketepatan perhitungan waktu.
(eks/eks)