Cara dan Waktu Amati Puncak Hujan Meteor Perseids Malam Ini
Fenomena antariksa puncak hujan meteor Perseid akan berlangsung malam ini hingga besok, 12-13 Agustus 2021.
Hujan Meteorid Perseid sebenarnya sudah aktif sejak 17 Juli, dan akan berlangsung hingga 24 Agustus 2021. Sementara puncak hujan meteor akan terjadi pada 12-13 Agustus 2021.
Penamaan Perseids untuk hujan meteor ini berdasarkan titik radian (titik asal munculnya hujan meteor) yang terletak di konstelasi Perseus.
Fenomena ini dapat disaksikan dari arah utara barat laut hingga utara, mulai tengah malam waktu setempat hingga 20 menit menjelang Matahari terbit.
Hujan meteor ini sendiri terjadi akibat jejak sisa-sisa debu ekor komet 109P/Swift-Turtle yang tersisa di orbit Bumi. Sehingga, ketika Bumi tengah berevolusi mengitari Matahari dan memasuki jejak komet, debu-debu ini masuk ke atmosfer dan menyebabkan penampakan hujan meteor.
Menurut NASA, komet ini mengelilingi Matahari tiap 133 tahun sekali. Komet ini berukuran 16 mil atau dua kali lebih besar dari objek luar angkasa yang menghantam Bumi dan memusnahkan dinosaurus. Penamaan Perseid sendiri diberikan lantaran arah hujan meteor yang nampak pada jelang malam ini berada di konstelasi Perseus atau sang Pahlawan.
Intensitas hujan meteor Perseid di Indonesia intensitasnya akan mencapai 60-90 meteor per jam, dengan kecepatan 212.400 kilometer per jam.
Cara amati hujan meteor Perseids
Hujan meteor Persied bisa disaksikan tanpa alat bantu. Namun, pengamatan harus dilakukan di tempat yang tidak terkena polusi cahaya.
Butuh waktu sekitar 30 menit bagi mata untuk menyesuaikan dengan kegelapan. Semakin lama, kemungkinan mata akan menangkap beberapa meteor Perseid.
Puncak hujan meteor perseid dapat disaksikan ketika titik radian berkulminasi di arah utara dengan ketinggian 25,3 derajat.
Fenomena hujan meteor Perseid dapat disaksikan dari arah utara barat laut hingga utara mulai tengah malam hingga fajar bahari/nautika atau 20 menit sebelum matahari terbit.
"Durasi hujan meteor sekitar perseid 20 menit," kata LAPAN lewat situs resmi.
Selain puncak hujan meteor Perseid, terdapat sejumlah fenomena langit yang dapat disaksikan di pekan kedua bulan Agustus 2021.
Fase Bulan perbani awal
Fase perbani awal adalah terjadi pada Minggu (15/8). Fenomena ini adalah salah satu fase Bulan ketika konfigurasi antara Matahari, Bumi dan Bulan membentuk sudut siku-simu 90 derajat, dan terjadi sebelum fase Bulan purnama.
Puncak fase perbani awal terjadi pada pukul 22.20 WIB/ 23.20 WITA/ 00.20 WIT. Fenomena ini dapat terlihat dari arah Timur-Tenggara, berkulminasi di dekat Zenit dengan durasi sekitar 30 menit sebelum Matahari terbenam.
Itulah fenomena hujan meteor Perseid yang berlangsung hari ini hingga Jumat (13/8). LAPAN mengatakan bahwa fenomena itu dapat disaksikan di seluruh Indonesia, dengan menyesuaikan waktu yang disebut di atas.