NASA Temukan Cincin 'Hantu' di Sekitar Lubang Hitam

CNN Indonesia
Jumat, 13 Agu 2021 12:15 WIB
Cincin hantu yang terlihat sama-samar itu menarik material-material di sekitarnya.
Ilustrasi lubang hitam. (Foto: iStockphoto/Cappan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) dan Neil Gehrels Swift Observatory menangkap gambar cincin raksasa di sekitar lubang hitam. Fenomena ini dianggap langka karena tidak pernah terlihat sebelumnya. Cincin raksasa itu pun dijuluki cincin "hantu".

Lubang hitam adalah salah satu misteri utama alam semesta, bahkan sulit untuk diilustrasikan. Namun berkat gambar NASA yang baru dirilis itu dapat memvisualisasikannya.

Cincin hantu yang terlihat sama-samar itu ditangkap di sekitar lubang hitam oleh Chandra X-ray Observatory NASA dan Neil Gehrels Swift Observatory.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lubang hitam ini secara aktif menarik material menjauh dari bintang pendampingnya, ke dalam piringan di sekitar objek yang tidak terlihat. Material ini bersinar dalam sinar-X, sehingga para astronom menyebut sistem ini sebagai "biner sinar-X."

Lubang hitam tersebut adalah bagian dari sistem biner yang disebut V404 Cygni, terletak sekitar 7.800 tahun cahaya dari Bumi.

Swift Observatory yang berbasis di luar angkasa, diluncurkan pada 2004, mendeteksi ledakan sinar-X dari sistem biner pada Juni 2015. Ledakan ini benar-benar menciptakan cahaya cerah.

Fenomena untuk pertama kali

Ruang angkasa diketahui penuh dengan debu, tetapi lebih mirip seperti asap yang dipenuhi partikel padat kecil.

Sebuah gambar baru yang dirilis NASA menggabungkan sinar-X yang diamati Chandra dengan data yang dikumpulkan dalam cahaya optik dari teleskop Pan-STARRS di Hawaii, yang mengisi bintang-bintang di sekitarnya.

Pada 2015, Chandra mengamati sistem bintang pada 11 dan 25 Juli, sementara Swift mengamati sistem antara 30 Juni dan 25 Agustus.

Sebanyak delapan cincin hitam yang ditemukan oleh sinar-X dari suar tahun 2015, dapat dilihat saat memantul dari awan debu. Cincin ini dapat membantu para ilmuwan untuk lebih memahami lubang hitam di dalam antara V404 Cygni dan Bumi.

Diameter cincin itu memungkinkan peneliti untuk menentukan jarak awan debu yang digunakan untuk membuat cincin cahaya. Semakin besar cincin, semakin dekat awan ke Bumi dikutip CNN.

(mik/mik/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER