Jakarta, CNN Indonesia --
Amazfit T-Rex Pro yang diluncurkan pada gelaran CES berlangsung Maret 2021 merupakan seri lanjutan dari Amazfit T-Rex yang rilis 2020. Smartwatch ini diklaim dapat bertahan di hampir semua kondisi ekstrem usai lulus 15 pengujian berstandar militer.
Smartwatch T-Rex Pro diperkuat fitur-fitur untuk berolahraga, beberapa prediksi cuaca, posisi Matahari dan Bulan hingga fitur kompas dan GPS. Namun tidak memiliki memori tambahan untuk menyimpan musik, tak bisa menerima panggilan telepon lewat bluetooth, dan ketiadaan wifi dan tak disertai pengeras suara.
Amazfit T-Rex Pro tersedia dalam tiga warna, yakni Meteorite Black, Deesert Grey dan Steel Blue. Jam pintar itu dibanderol dengan harga Rp2,499 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Huami yang merupakan perusahaan rekanan Xiaomi yang memproduksi Amazfit mencoba untuk menyasar anak muda yang gemar berolahraga dengan T-Rex Pro. Ini usai melihat desain dan fitur-fitur yang tersedia plus penawaran harga yang tidak terlalu tinggi.
Sungguh beralasan, sebab berdasarkan data lembaga riset International Data Corporation (IDC), pengiriman wearable device atau didalamnya termasuk smartwatch mengalami kenaikan 34 persen pada kuartal I tahun 2021, dibandingkan tahun sebelumnya.
IDC mengatakan untuk pertama kalinya pengiriman perangkat wearable device yang dikirimkan pada kuartal II tahun 2021 melampaui 100 juta unit.
Singkatnya, data itu menjadi simbol permintaan masyarakat terhadap perangkat tersebut naik saat pandemi Covid-19. Mengingat smartwatch disebut dapat menjadi piranti monitoring kondisi badan dengan beragam fitur pendamping kebugaran dan diklaim tahan banting dengan sertifikasi militer STD-MIL-810G.
Desain dan tampilan
Impresi awal saya ketika melihat Amazfit T-Rex Pro ini tak lebih dari desain smartwatch pada umumnya. Meski begitu, perspektif berubah ketika jam pintar itu disematkan di tangan.
Dengan bingkai luar yang berlapis logam berbahan Polycarbonate dan dikombinasikan dengan paduan warna hitam dan silver, membuat produk itu sekilas terkesan "gahar" ketika digunakan. Kesan pria memang kental pada desain T-Rex Pro.
T-Rex Pro hadir dengan dimensi 47.7 x 47.7 x 13.5 mm, bobot hanya 59 gram sudah termasuk strap. Dengan ukuran lingkar diameter segitu, perangkat tidak cocok digunakan untuk tangan wanita. Bahkan bagi sebagian pria dengan tangan kecil produk ini tidak pantas dipakai lantaran terlalu besar dan tebal.
Pada layar juga sudah dibekali dengan tampered glass yang ditambah anti fingerprint coating. Hal ini menambah pengalaman pengguna jadi lebih nyaman dan tidak banyak menghasilkan jejak sidik jari.
Bergeser ke samping, terdapat empat tombol yang disematkan di sisi kanan dan kiri jam. Jika ditekan, tombol itu terasa tidak kokoh, terdapat sedikit celah yang menjadikan reaksi tombol bergoyang sedikit saat ditekan.
Jam tangan pintar ini memiliki bazel yang diisi berbagai tulisan petunjuk tombol yakni Select, Back, Up dan Down, hingga penandaan navigasi dan kompas. Bazel itu cocok bagi pengguna yang menyukai perangkat jam pintar, namun enggan meninggalkan nuansa analog.
Dengan strap yang berbahan silikon dan diklaim ramah kulit serta tahan keringat, saat uji coba dipakai beraktivitas bersepeda, bahan silikon ini sungguh berbeda dengan model Amazfit yang lainnya seperti BIP U pro.
Ketika pori-pori kulit mengeluarkan keringat, klaim itu memang terbukti benar. Strap orisinal memang ramah kulit, tidak membuat alegi, dan tak mudah kotor.
Penggunaan selama 4 hari berolahraga sepeda menggunakan Amazfit T-Rex Pro tidak ada kendala risih saat digunakan.
Baterai
Desain yang tebal terjawab sudah oleh kapasitas penyimpanan baterai. Amazfit T-Rex Pro dibekali dengan kapasitas baterai 390 mAh, baterai yang terbilang besar untuk digunakan dengan masa penggunaan yang lama.
Boleh jadi Huami sengaja mendesain perangkat ini dengan ukuran yang tebal dan luas, untuk membekali penggunanya baterai yang tahan lama.
Dengan klaim baterai yang dapat bertahan 18 hari pemakaian normal, jam pintar ini memang cocok digunakan untuk area outdoor seperti untuk berolahraga atau berada di lokasi yang jarang terdapat listrik. Hal itu mungkin bertujuan agar pengguna tidak 'ribet' bolak-balik mengisi daya.
Saya melakukan uji coba pengisian daya dan penggunaan perangkat. Hasilnya dengan adaptor charger 5 volt 1 ampere, baterai T-Rex Pro dapat terisi penuh dari 0 hingga 100 persen dalam waktu 80 menit saja.
Waktu yang terbilang singkat untuk mengisi penuh perangkat jam pintar. Saya juga sempat mengisi daya smartwatch dari nol persen selama 40 menit. Hasilnya, perangkat dapat terisi 37 persen dan dapat digunakan beraktivitas seharian penuh.
Dengan kondisi baterai 100 persen, saat dijajal untuk bersepeda, dengan kebutuhan GPS dan beragam deteksi yang aktif, perangkat hanya dapat digunakan kurang lebih 4 hari.
Olahraga sepeda dilakukan sekitar 120 menit setiap harinya dalam kurun waktu empat hari. Tanda tanya besar tersirat di pikiran saya, fitur apa saja yang aktif saat digunakan bersepeda hingga membuat klaim 18 hari menyusut jadi 4 hari saja.
Namun begitu, saya juga mencoba untuk menggunakan perangkat dalam keadaan normal tanpa beraktivitas olahraga dalam waktu seminggu. Hasilnya memang benar, T-Rex Pro memiliki masa penggunaan yang panjang, yaitu lebih dari 1 minggu.
 Amazfit T- Rex Pro bisa dipakai 1 minggu lebih saat baterai terisis 100 persen. (CNNIndonesia/Chandra Erlangga) |
Spesifikasi
Untuk kebutuhan visual yang menunjang beragam fitur dalam jam, T-Rex Pro boleh diacungi jempol. Dengan layar AMOLED berukuran 1,3 inci, pengguna leluasa untuk memilah-milah fitur. Terlebih jam itu disertai resolusi 360x360 pixel dan didukung oleh fitur Always On Display (AOD). Agaknya saya juga jatuh hati pada T-Rex Pro saat mengoperasikannya.
Terdapat fitur GPS build in atau sudah disematkan dengan fitur koneksi Bluetooth 5.0. Sederet sensor juga dibekali Huami untuk perangkat ini seperti detak jantung dan SpO2, sensor geomagnetik, sensor cahaya sekitar, altimeter barometrik dan kompas yang sudah build-in, Ambient light sensor,
Jam pintar ini juga memiliki ketahanan air hingga kedalaman 10 ATM atau 100 meter. Perangkat ini menjalankan OS RTOS yang bisa dihubungkan dengan perangkat Android maupun iOS dengan menggunakan aplikasi Zepp.
Informasi akurat
Amazfit T-Rex Pro memberikan hasil rangkuman kegiatan olahraga yang terbilang baik. Saya cukup menginstal aplikasi Zepp dan menghubungkan smartwatch itu.
Dalam rekaman deteksi kegiatan bersepeda, saya diberikan sederet hasil berolahraga mulai dari peta rute perjalanan, jarak yang ditempuh, penunjuk waktu, penunjuk kecepatan, durasi, rangkuman detak jantung, aerobic dan anerobic training effect, pembakaran kalori, altitude, serta sederet rangkuman aktivitas yang dituangkan dalam bentuk grafik.
Terdapat pula grafik kecepatan memicu kayuh sepeda. Nampaknya dengan memanfaatkan GPS dengan ciamik, kecepatan saya saat bersepeda selalu terpantau tiap detiknya.
Lewat aplikasi Zepp yang terhubung dengan Amazfit T-Rex Pro, saya bisa mengetahui berapa rata-rata kecepatan saat bersepeda, berapa kecepatan terendah dan tertinggi lengkap dengan petunjuk durasinya.
Pada saat bersepedah pun, smartwatch itu tidak hentinya memberi notifikasi jarak yang dapat diatur skalanya. Seperti contohnya saya mengatur tiap bersepeda mencapai jarak 5 kilometer. Maka, jam pintar itu akan memberi notifikasi berupa getaran jika jarak sudah tercapai.
Tidak hanya itu, pembakaran kalori dan petunjuk detak jantung juga kerap dilaporkan saat saya bersepeda. Tergantung interval waktu yang diatur sebelum memulai aktifitas.
Fitur
Amazfit memiliki lebih dari 100 penunjang fitur berolahraga, yang kiranya belum tentu terdapat pada jam tangan pintar sekelasnya.
Sederet fitur yang tak lazim di antaranya yakni Rowing machine, skipping, seluncur ski, panahan, olahraga balap mobil, naik turun tangga, berkuda, hula hoop, dan berbagai olahraga air seperti surfing, paddleboard, tubing dan sailing.
Jam tangan ini juga bisa digunakan untuk mencatat kegiatan harian, mulai dari menghitung langkah, menghitung detak jantung, mengukur kadar oksigen dalam darah lewat perhitungan SPO2, hingga mengecek kualitas tidur.
Selain itu pengguna juga bisa mengatur target harian seperti jumlah langkah dan kalori yang terbakar. Apabila sudah memenuhi target, maka akan tercetak pada skor PAI (Personal Activity Intelligence).
Smartwatch ini juga bisa memeriksa tingkat stres penggunanya sampai menghitung kualitas tidur.
Kesimpulan
Amazfit T-Rex Pro berhasil memukau perhatian saya saat beraktivitas outdoor meski secara keseluruhan boleh disebut jam ini agar berat dengan diameter yang terbilang besar. Terlepas dari itu desainnya ringkas.
Harga Amazfit relatif terjangkau. Dengan merogoh kocek Rp2,499 juta, konsumen sudah bisa mendapat jam tangan pintar dengan segudang fitur penunjang. Bisa dibilang pasar yang dituju cukup luas, bisa mahasiswa dan pekerja yang punya jiwa sporty.