Ahli mengungkap tiga faktor seperti fenomena pemanasan global, pencairan gletser, hingga penurunan air tanah menjadi penyebab muncul prediksi DKI Jakarta dan 112 kota di Jawa bagian utara bakal tenggelam dalam sepuluh tahun mendatang.
Hal ini disampaikan Kepala Environmental Engineering, Universitas Airlangga, Dr. Eko Prasetyo Kuncoro, ST., DEA. menanggapi pidato Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
Sebelumnya, Biden sempat menyinggung prediksi yang menyebut DKI Jakarta tenggelam dalam 10 tahun ke depan akibat perubahan iklim. Menurutnya, fenomena pemanasan global memang terelakkan dan memiliki efek yang cukup banyak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satu efek yang akan paling dirasa oleh masyarakat dunia ialah perubahan iklim yang menyebabkan kenaikan temperatur air laut sehingga menyebabkan muka air laut relatif mengembang dan memiliki volume yang banyak," jelasnya seperti tertulis dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (19/8).
Imbasnya, daerah pesisir seperti Jakarta Utara, Semarang, Demak, dan Pekalongan diprediksi tenggelam.
Selain itu, Eko juga menjelaskan bahwa mencairnya gletser di kutub juga menjadi salah satu penyebab kenaikan temperatur air laut sehingga meninggi di permukaan air laut.
Selain masalah kenaikan permukaan air laut dan pencairan gletser, pantai utara Jawa juga terancam tenggelam akibat pemakaian air tanah.
"Awalnya permukaan tanah turun kemudian permukaan air lautnya naik. Nah, kombinasi inilah yang menyebabkan sebagian kota itu akan tenggelam," ujar dosen asal Kediri itu.
Ketinggian kenaikan muka air laut ini menurut Eko memang berbeda antara satu sumber dengan sumber lain. Tetapi, menurutnya dari tahun 2001-2009, daerah-daerah tersebut mengalami kenaikan air muka laut antara 1 sampai 1,5 meter.
Meski memengaruhi sejumlah wilayah di utara Jawa, namun Jakarta menjadi sorotan lantaran merupakan representasi dari ibukota negara dan penduduknya sangat padat.
Dalam pidato yang menyinggung Jakarta, Biden sebenarnya sedang memaparkan bahaya perubahan iklim dan cara mengantisipasinya. Namun, ia tak menjabarkan lebih lanjut dasar analisis proyeksi Jakarta tenggelam tersebut.
Secara terpisah, pada 2019 lalu, badan antariksa AS, NASA, juga pernah menyatakan bahwa perubahan iklim dan masalah lainnya telah membuat tanah Jakarta kian tenggelam.
NASA juta menyebut bahwa Jakarta memang kerap diterjang banjir sejak dulu. Selain banjir, NASA juga menyebut sejumlah masalah lain yang menjadi faktor penyebab kerusakan alam di Jakarta, di antaranya tingkat urbanisasi tinggi, kesalahan penggunaan lahan, dan peningkatan populasi.
(mrh/eks)