Fakta Ancaman Covid-22, Disebut Lebih Berbahaya dan Mematikan

CNN Indonesia
Rabu, 25 Agu 2021 09:41 WIB
Sejumlah fakta ancaman Covid-22 yang disebut ahli bakal lebih berbahaya dan mematikan.
Foto protein spike atau protein lonjakan virus corona SARS-CoV-2. (Solodovnikov A. & Arkhipova V. via Wikimedia Commons)

Kemungkinan muncul Covid-22

Covid-22 akan mendapat penamaan baru jika mutasi virus corona SARS-CoV-2 benar-benar sudah berbeda dari versi asli Covid-19. Meski demikian, mutasi virus ini pun mesti membuat virus itu masih dalam kategori keluarga virus corona, seperti dijelaskan Martin J. Blaser, profesor kedokteran, patologi, dan laboratorium kedokteran di Institut Kedokteran Rutgers Robert Wood Johnson.

Tetapi para ahli "tidak bisa memprediksi" apa yang akan terjadi selanjutnya, kata Dr. Blaser. "Saya kira tidak akan ada virus baru yang membawa bencana besar tahun depan atau 10 tahun kemudian," katanya.

"Itu hal yang tidak bisa diketahui. Yang bisa kita prediksi adalah akan ada varian baru COVID-19. Beberapa varian ini mungkin lebih baik atau lebih buruk. Waktu yang akan menjawab."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Schaffner menyatakan hal serupa, "mengatakan bahwa kita akan memiliki COVID-22 yang sebenarnya seperti mengantisipasi di beberapa titik bahwa kita akan memiliki jenis flu yang sama sekali berbeda," katanya. "Ya, itu bisa terjadi, tetapi kami tidak tahu kapan atau bagaimana itu akan benar-benar terjadi," seperti dikutip Health.


Setelah isu ini meluas, Prof Reddy lantas memberi klarifikasi terkait istilah Covid-22 yang membuat cemas warga dunia.Prof Reddy beri klarifikasi soal Covid-22

"Terdapat kebingungan terkait penggunaan istilah (Covid-22) yang saya gunakan dalam wawancara dengan Blick...Tidak akurat untuk menyebutnya sebagai Covid-22, kaena nama dan istilah resmi penyakit yang diakibatkan SARS-CoV-2 adalah Covid-19."

Lebih lanjut, ia meluruskan bahwa maksud pernyataan yang ia lontarkan dengan merujuk istilah Covid-22 adalah kemungkinan Covid-19 pada awal 2022 sekitar Januari hingga Maret bisa lebih buruk dari situasi di 2021.

Alasan Covid-19 di 2022 bisa lebih buruk

Lebih lanjut, Sai membeberkan alasan mengapa ia memberikan perkiraan itu.

1. Kemunculan varian Delta menunjukkan terjadinya peningkatan penularan, sehingga virus lebih menular antar manusia.
2. Ada potensi muncul dan menyebarnya varian baru yang memiliki mutasi pada protein lonjakan (spike protein). Sehingga, virus ini lolos dari deteksi antibodi.
3. Terdapat sejumlah orang yang tidak divaksinasi di Swiss (dan berbagai negara di Eropa)
(Pemerintah) melonggarkan berbagai pembatasan yang membuat virus lebih mudah menular (misal memperbolehkan makan di dalam ruangan, menyelenggarakan acara bersama, dan konser).

(eks)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER