Beberapa vendor ponsel pintar belakangan merambah ke penjualan laptop, di antaranya Infinix dan Realme. Keduanya membeberkan alasan merambah ke pasar laptop.
Public Relation Manager Realme Indonesia, Krisva Angnieszca, membeberkan alasan produk asal China itu masuk ke pasar laptop.
"Pertama ini merupakan perwujudan dari strategi produk terbaru kita yaitu 1+5+T, di mana Realme Book ini termasuk dari '5' dalam kategori laptop," ujar Krisva kepada CNNIndonesia.com lewat pesan teks, Selasa (24/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut perilisan laptop besutan Realme itu merupakan kejutan kepada pasar usai pihaknya berhasil menjual produk kepada 100 juta konsumen di seluruh dunia.
Di samping itu, kata Krisva, Realme juga melihat pandemi Covid-19 sebagai peluang untuk meluncurkan produk laptop perdananya untuk menemani aktivitas kreator muda di Indonesia.
Akan tetapi, saat disinggung soal tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada laptop besutan Realme, Krisva mengatakan pihaknya baru mendengar peraturan pemerintah perihal TKDN untuk laptop. Kini pihaknya masih akan membahas secara internal untuk mematuhi persyaratan itu.
Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian berupaya mengurangi impor laptop dengan mempersiapkan peraturan menteri mengenai tata cara perhitungan TKDN produk laptop.
Tujuan aturan itu disebut untuk meningkatkan investasi dalam komponen yang terkait TKDN laptop, sehingga diharapkan bisa meningkatkan peralihan dari impor dengan produk dalam negeri.
Realme merilis laptop Realmebook di Indonesia pada 18 Agustus. Laptop itu dibanderol dengan harga Rp10,999 juta.
Saat ditanya mengapa vendor itu merilis laptop di kisaran harga itu, Krisva mengatakan hal itu merupakan salah satu strategi dari realme.
"Keputusan untuk menghadirkan laptop di range harga 10jt menjadi salah satu bukti dari strategy dan semangat dari realme itu sendiri," ujarnya.