Waspada Gempa Megathrust, BMKG Uji Sirene Peringatan Tsunami

CNN Indonesia
Kamis, 26 Agu 2021 14:00 WIB
BMKG bersama BPBD setempat melakukan uji aktivasi sirine peringatan tsunami untuk antisipasi imbas gempa megathrust selatan Jawa.
BMKG bersama BPBD setempat melakukan uji aktivasi sirine peringatan tsunami untuk antisipasi imbas gempa megathrust selatan Jawa.(WikiImages/Pixabay)
Bandung, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung melakukan uji aktivasi sirine peringatan tsunami untuk antisipasi imbas gempa Megathrust Selatan Jawa.

Uji coba aktivasi sirine tsunami ini dilakukan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Rabu (26/8) pukul 10:00 WIB. Uji aktivasi di Jawa Barat tersebut dipusatkan di Pangandaran dan Sukabumi.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu mengatakan, uji aktivasi sirene warning tsunami yang dilakukan pada pukul 10.00 WIB tersebut dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain untuk memastikan sirene warning tsunami tersebut berfungsi dengan baik, kegiatan uji aktivasi sirine ini dilakukan juga dalam rangka upaya mitigasi bencana tsunami yang bertujuan memperkecil risiko bencana yang mungkin terjadi," kata Rahayu melalui keterangan tertulis, Rabu (26/8).

Menurut Rahayu, kegiatan ini akan dilakukan secara rutin setiap tanggal 26 pukul 10.00 WIB.

Rahayu menjelaskan, sepanjang pesisir pantai selatan Jawa Barat memiliki potensi bencana tsunami yang tinggi karena berhadapan langsung dengan zona megathrust.

BMKG Stasiun Geofisika Bandung sendiri telah menyiapkan sarana dan prasarana untuk keperluan mitigasi bencana tersebut, yaitu sirene warning tsunami, Warning Receiver System New Generation (WRS-NG) serta rambu-rambu jalur evakuasi.

"BMKG juga telah memasang sirene warning tsunami di beberapa wilayah pesisir selatan Jawa Barat seperti Pangandaran dan Sukabumi," ujar Rahayu.

Di Pangandaran, telah terpasang sebanyak empat sirene warning tsunami yaitu di Kantor Balawista Pantai Pangandaran, Kantor Telkom Pangandaran, Kantor Kecamatan Pangandaran, serta di Bojong Salawe.

Untuk Wilayah Sukabumi terpasang di tiga lokasi yaitu di Kantor Informasi Geopark Ciletuh, Tower Balawista Pantai Citepus serta Tower Balawista Kantor Desa Citepus. Tetapi satu lokasi yang di Tower Balawista Pantai Citepus mengalami kerusakan karena towernya roboh tergerus gelombang pasang yan terjadi pada tanggal 13 Agustus 2021.

"Untuk diseminasi informasi gempa bumi dan tsunami kami mempunyai peralatan yaitu WRS NG yang sudah terpasang di seluruh kantor BPBD kota/kabupaten diseluruh Jawa Barat. Moda diseminasi WRS NG ini berfungsi untuk menginformasikan terkait gempa bumi dan tsunami ke masyarakat di sepanjang pesisir pantai melalui pemerintah daerah," tutur Rahayu.

Selain sirene warning tsunami dan WRS-NG, BMKG bersama dengan pemerintah daerah juga telah menyiapkan rambu-rambu evakuasi serta tempat evakuasi sementara maupun tempat evakuasi akhir.

Sehingga jika terjadi gempa bumi yang berpotensi menyebabkan tsunami, maka akan terinformasikan dengan cepat melalui WRS NG dan dan sirene warning tsunami yang akan memberikan peringatan ke masyarakat di sekitar pantai untuk segera melakukan evakuasi mengikuti rambu-rambu evakuasi yang telah terpasang.

(hyg/eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER