Meski demikian, Masdalina lebih menyoroti pada apa yang sebaiknya perlu dipersiapkan dalam menghadapi fase tersebut.
"Yang harus disiapkan Indonesia adalah yang pertama, ada road map atau ada perencanaan jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Bukan hanya untuk Covid, tapi untuk seluruh penyakit yang berpotensi terjadinya wabah," ujarnya.
Dalam peta jalan itu, kata Masdalina, harus ada pencapaian yang jelas seperti kapan Indonesia akan mandiri di bidang kesehatan, artinya kapan ia dapat memproduksi sendiri alat tes dan vaksin sehingga tidak ketergantungan pada negara lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu fasilitas kesehatan juga harus mencapai standar sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Jadi itu yang harus dilengkapi, kemudian juga termasuk lintas sektornya, apa yang harus dilakukan pemerintah daerah, apa yang harus dilakukan oleh pemerintah pusat dan perencanaan penanganan yang matang," tambah Masdalina.
Lebih lanjut, Masdalina mengingatkan bahwa bukan kali pertama Indonesia mengalami fase hiperendemi, sebelumnya wabah TBC juga merupakan hiperendemi di tanah air, dan Indonesia selalu menjadi juara kedua dan ketiga sebagai negara dunia yang belum mampu menangani penyakit tersebut.
Masdalina uga menilai bahwa dalam menangani TBC, pemerintah belum punya road map jelas, oleh karena itu dalam menghadapi Covid-19 maka harus lebih mematangkan road map tersebut.
"Kita hidup bersama covid, kalau hidup dengan penyakit menular sudah ribuan tahun kita hidup bersama, biasa saja bukan sesuatu yang aneh, karena itu dalam road map itu harus berisi apa yang harus dilakukan masyarakat, artinya kalau kita masih hiperendemi maka pembatasan-pembatasan masih akan tetap ada, kemudian 3M masih harus tetap dilakukan, 3T masih harus tetap berjalan," kata Masdalina.