Spesifikasi Misil dan Drone AS Serang ISIS-K di Afghanistan
Amerika Serikat membalas serangan bom bunuh diri kelompok ISIS Afghanistan atau ISIS-K pada pekan lalu menggunakan pesawat tanpa awak (drone) MQ-9 dan rudal Hellfire serta R9X.
Serangan itu disebut menewaskan dua pentolan ISIS-K di Afghanistan.
Pesawat nirawak yang digunakan AS untuk menyerang ISIS-K merupakan drone militer jenis MQ-9 Reaper buatan General Atomics disebut sebagai drone pemburu-pembunuh (hunter-killer). Drone itu bisa membawa delapan peluru kendali AGM-114 Hellfire.
Sebelum pemutakhiran, MQ-9 hanya bisa membawa empat rudal Hellfire yang disimpan di bawah sayap. Dengan perubahan kapasitas penyimpanan rudal itu ditambah menjadi delapan.
Drone MQ-9 memiliki berat 3.750 pon atau setara 1.700 kilogram dan bisa membawa kombinasi rudal Hellfire, R9X, serta bom GBU-12 Paveway II dan GBU-38 JDAM, demikian menurut laporan Military.
Manajer Konfigurasi Sistem Uji untuk program peningkatan MQ-9, Melvin French, mengatakan muatan senjata MQ-9 tetap fleksibel lantaran amunisi dapat diatur dan disesuaikan dengan misi.
Dikutip dari Wall Street Journal, rudal R9X digunakan oleh AS dalam serangan udara yang menewaskan dua pentolan ISIS-K. Setelah rudal itu meledak di udara, di dalamnya melontarkan enam bilah pisau lingkaran besar untuk diarahkan pada menit terakhir, yang dapat menghancurkan target serangan.
Tujuan penggunaan senjata itu memungkinkan komandan militer untuk menentukan target mereka secara khusus, dan menekan kemungkinan jatuhnya korban warga sipil.
Rudal itu biasanya disebut sebagai bom ninja lantaran terdapat bilah pisau yang dapat menyebar beberapa saat sebelum tumbukan secara efektif menghasilkan ledakkan.
Serangan terhadap ISIS-K merupakan penggunaan R9X oleh AS yang pertama diketahui sejak Agustus 2020, yakni ketika koalisi militer pimpinan AS menggunakan rudal Hellfire untuk membunuh Abu Yahya al-Uzbeki, yang merupakan seorang pelatih militer independen dalam jaringan kelompok teroris Al-Qaidah.
Serangan dengan drone MQ-9 Reaper dan rudal R9X dilakukan sebagai pembalasan atas bom bunuh diri di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul pekan lalu, yang menewaskan 13 anggota Korps Marinir AS yang tengah melakukan evakuasi setelah Taliban menguasai Afghanistan.
(can/ayp)