China Perintahkan Tencent-Alibaba Berhenti Perang Dingin

CNN Indonesia
Selasa, 14 Sep 2021 11:20 WIB
Pemerintah China memerintahkan Tencent dan Alibaba berhenti perang dingin dengan saling blokir tautan di situs mereka.
Pemerintah China memerintahkan Tencent dan Alibaba berhenti perang dingin dengan saling blokir tautan di situs mereka.(iStockphoto/Nikada)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah China menetapkan aturan baru agar Tencent dan Alibaba untuk mengakhiri praktik perang dingin dengan saling memblokir tautan satu sama lain pada situs mereka.

Peraturan tersebut dibuat oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) pada konferensi pers, Senin (13/9) waktu setempat. Hal ini menandai langkah baru dalam tindakan keras peraturan Beijing yang telah menjerat berbagai sektor mulai dari teknologi, pendidikan hingga properti.

Juru bicara MIIT, Zhao Zhiguo, mengatakan bahwa kementerian telah menerima laporan dan keluhan dari pengguna sejak meluncurkan tinjauan industri. Pemblokiran tautan antar perusahaan ini dinilai merugikan pengguna lantaran membatasi akses tanpa alasan yang tepat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Hal ini) mempengaruhi pengalaman pengguna, merusak hak pengguna dan mengganggu ketertiban pasar," kata Zhao Zhiguo seperti dikutip Reuters, Senin (13/9).

"Saat ini, kami sedang membimbing perusahaan terkait untuk melakukan pemeriksaan dan perbaikan sendiri," tambahnya.

Meski demikian, Zhao tidak memberi rincian dari konsekuensi jika kedua perusahaan tidak mematuhi pedoman baru tersebut.

MIIT tidak menyebut nama perusahaan apa saja yang ditargetkan oleh aturan ini, namun surat kabar 21st Century Business Herald melaporkan pada Sabtu lalu bahwa Alibaba Group dan Tencent termasuk di antara perusahaan yang diminta untuk mengakhiri praktik tersebut.

Saham Alibaba Group dan Tencent Holdings masing-masing turun pada hari Senin lebih dari 6 persen dan 3 persen terhadap penurunan 3 persen di Hang Seng Tech Index.

Sebelumnya, Tencent membatasi pengguna untuk berbagi konten dari aplikasi video pendek milik ByteDance, Douyin di aplikasi pesan instan Tencent, WeChat dan QQ. Pada bulan Februari, Douyin mengajukan pengaduan ke pengadilan Beijing dengan mengatakan itu merupakan perilaku monopolistik. Tencent menyebut tuduhan itu tidak berdasar.

Dalam kasus lain, pasar e-commerce Taobao dan Tmall Alibaba tidak mengizinkan layanan pembayaran Tencent, WeChat Pay, digunakan sebagai opsi pembayaran.

Menanggapi peraturan baru, Tencent mengatakan mendukung panduan MIIT dan akan membuat perubahan yang diperlukan secara bertahap.

Sedangkan Alibaba mengatakan akan mematuhi persyaratan MIIT dan berharap untuk menemukan kesamaan dengan platform lain.

Perusahaan teknologi internet Cina, ByteDance, meminta semua platform Internet untuk mengambil tindakan, tidak membuat alasan, mengklarifikasi jadwal dan secara aktif menerapkannya untuk menyediakan jaringan yang aman, andal, dan nyaman bagi pengguna.

Michael Norris, manajer penelitian dan strategi di agensi konsultan yang berbasis di Shanghai, AgencyChina, mengatakan peraturan tersebut akan menyoroti tindakan perusahaan teknologi raksasa negara itu.

"Dalam jangka pendek, semua mata akan tertuju pada Tencent untuk memahami apa artinya membuka WeChat ke Alibaba dan ByteDance," katanya.

(mrh/eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER