Pakar RI Bongkar Isu AS Danai Penelitian Corona di Wuhan

CNN Indonesia
Kamis, 16 Sep 2021 11:50 WIB
Pakar Biologi Molekuler, Ahmad Rusdan Utomo, menjelaskan soal laporan menyebut AS mendanai kegiatan Institut Virologi Wuhan, China soal corona.
Laboratorium P4 Institut Virologi Wuhan. (JOHANNES EISELE / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pakar Biologi Molekuler, Ahmad Rusdan Utomo, menjelaskan soal laporan yang menyebut Amerika Serikat mendanai kegiatan laboratorium di Institut Virologi Wuhan, China, yang dituduh menjadi sumber penyebaran Covid-19.

Menurut Ahmad laporan itu sebenarnya menjelaskan bantuan AS buat penelitian virus SARS sebagai langkah mitigasi.

Ahmad mengatakan sebenarnya dokumen yang dimaksud merupakan sebuah research grant atau penganugerahan penelitian untuk virus SARS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi itu research grant, maksudnya bukan bocor. Cuma research grant ini bukan konsumsi publik jadi disalahartikan, soalnya ini ada duitnya berapa, ini juga confidential (rahasia). Apalagi ilmuwan itu enggak pengen idenya dicuri," ujar Ahmad saat dihubungi CNNIndonesia.com.

SARS-CoV-1 merupakan virus yang menyebabkan wabah SARS pada 2002. Virus ini berbeda dengan SARS-CoV-2 yang saat ini menjadi penyebab Covid-19.

Para peneliti, kata Ahmad, sengaja mencari penyebab bagaimana virus ini bisa menular dari hewan ke manusia. Mereka pun menggelar penelitian hingga ke sumber asal para kelelawar yang ada di sejumlah gua di Guangdong, China.

"Saya cari nama-nama peneliti yang terlibat, Daschek, Lee, mereka memulai penelitian, sejak SARS merebak (2002). Untuk mengetahui bagaimana mekanisme lompatnya virus hewan liar bisa masuk ke manusia. Sebab, kalau kita tahu bagaimana mereka loncat, kita bisa tahu mitigasinya lebih cepat," ujar Ahmad.

Ahmad mengatakan dokumen penelitian oleh Institut Virologi Wuhan yang dibuka oleh Amerika Serikat merupakan pemberian dana untuk riset SARS-CoV-1 pada 2014 sampai 2019.

Setelah mendapat dana dari Amerika Serikat, para peneliti mulai melakukan survei. Mereka menemukan virus corona virus yang urutannya (sequence) sangat mirip dengan SARS-CoV-1, yang kemudian dinamai WIV-1.

"WIV-1 ini ketika disandingkan sequence dia dengan SARS-CoV-1 itu mirip. Cuma bedanya mereka enggak bisa menimbulkan penyakit di hewan percobaan," ucap Ahmad.

Pakar RI Jelaskan Isu AS Danai Penelitian Corona di Wuhan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER