Perubahan itu secara luas ditafsirkan memberi WhatsApp kebebasan untuk berbagi data dari obrolan pribadi penggunanya dengan Facebook. Padahal sebenarnya perubahan itu hanya berlaku untuk layanan bisnis untuk melihat data yang disimpan di server Facebook.
Kebijakan baru itu menimbulkan kecaman dari para pesaing WhatsApp, yaitu Telegram dan Signal. Keduanya melaporkan adanya lonjakan pengguna baru sebagai tanggapan kebijakan WhatsApp itu.
Cathcart mengatakan WhatsApp tidak mencatat lokasi pengguna atau akun bisnis saat pengguna jelajahi fitur pencarian di kolom bisnis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari The Verge, selain aplikasi untuk bisnis kecil, WhatsApp juga menawarkan WhatsApp Business untuk menghubungkan bisnis yang lebih besar dengan para pelanggan.
Hal itu disebut menjadi salah satu cara WhatsApp meraup keuntungan dari platform mereka secara langsung, karena saat ini WhatsApp tidak menampilkan iklan seperti Facebook dan Instagram.
Meskipun WhatsApp dilaporkan mundur dari rencana menampilkan iklan dalam aplikasi pada tahun lalu, Wakil Presiden Bidang Pesan Bisnis Facebook, Matt Idema, mengatakan kepada Reuters yakni dia berharap iklan bisa menjadi strategi jangka panjang model bisnis WhatsApp dalam berbagai bentuk atau lain.
Meski uji coba terbatas akun pencarian bisnis WhatsApp saat ini masih dilakukan di Brasil, Idema mengatakan India dan Indonesia merupakan salah satu kandidat negara yang ditargetkan buat ekspansi bisnis di masa depan.
(can/ayp)