Kota Diduga Sodom Gomora Hangus dan Meleleh Dihantam Asteroid

mrh | CNN Indonesia
Jumat, 24 Sep 2021 13:10 WIB
Arkeolog mengungkap bukti-bukti berupa material yang hangus dan meleleh akibat hantaman asteroid di kota yang diduga Sodom-Gomora.
Ilustrasi. Arkeolog mengungkap bukti-bukti berupa material yang hangus dan meleleh akibat hantaman asteroid di kota yang diduga Sodom-Gomora.(BULENT KILIC / AFP)

Dahsyat ledakan asteroid

Studi tersebut membandingkan ledakan udara yang terjadi sekitar 1650 SM dengan Peristiwa Tunguska yang terjadi pada 1908 ketika meteor setinggi 183 hingga 196 kaki memasuki atmosfer bumi, tepatnya di langit Siberia Timur dengan kecepatan sekitar 33.500 mil per jam yang kemudian meledak.

Ledakan udara yang dihasilkan melepaskan sekitar 12 megaton energi, setara dengan sekitar seribu kali energi bom atom yang membumihanguskan Hiroshima.

Para penulis termasuk profesor emeritus ilmu bumi di UC Santa Barbara, James Kennett, percaya bahwa ledakan udara kuno ini bahkan bisa lebih kuat daripada yang ada di balik Peristiwa Tunguska.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada bukti ledakan kosmik besar, dekat dengan kota yang disebut Tall el-Hammam ini," kata Kennett seperti dikutip dari Newsweek, Selasa (21/9).

Kennett juga mengatakan bahwa kota tersebut menjadi area budaya yang sangat penting lantaran sebagian besar kompleksitas budaya awal peradaban manusia berkembang ada di sana.

Situs tersebut juga telah menjadi salah satu yang populer bagi para arkeolog, tetapi di antara lapisan-lapisan yang memberikan bukti adanya pemukiman mulai dari Zaman Tembaga (5000 hingga 3300 SM) hingga Zaman Perunggu (3300 hingga 1200 SM), terdapat interval 1,5 meter yang aneh.

Mitos kota Sodom

Tell el-Hamman, yang terletak di timur laut Laut Mati dan merupakan salah satu wilayah yang paling padat penduduknya selama Zaman Perunggu dengan populasi 10 kali lipat dari Yerusalem. Kota itu telah dikaitkan dengan kota Sodom selama bertahun-tahun.

Pada 2015, profesor studi Alkitab dan apologetika di Trinity Southwest University, Dr. Steven Collins, mengatakan kepada situs Popular Archaeology bahwa Tall el-Hammam memenuhi "setiap kriteria" Sodom.

Deskripsi peristiwa ledakan meteor itu terdengar seperti kisah kehancuran Alkitab, tetapi Kennett tidak mau gegabah.

"Semua pengamatan yang dinyatakan dalam Kejadian konsisten dengan ledakan kosmik, tetapi tidak ada bukti ilmiah bahwa kota yang hancur ini memang Sodom dari Perjanjian Lama," ujar Kennett.

(eks/eks)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER