Menanggapi kerusakan atau putusnya kabel bawah laut JaSuKa, Pujo mengatakan bahwa proses perbaikan kabel laut JaSuKa (Jawa, Sumatera, Kalimantan) diperkirakan akan berlangsung dalam waktu sekitar sebulan.
"Diperkirakan proses perbaikan kabel laut yang terganggu akan berlangsung sekitar sebulan," kata Pujo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/9).
Menurutnya, waktu sebulan ini diperlukan untuk proses penyambungan kabel laut yang perlu didahului berbagai persiapan. Seperti penyiapan cableship yang akan dioperasikan menuju titik gangguan untuk melakukan penyambungan, penyiapan peralatan dan kelengkapan yang diperlukan pengajuan perizinan untuk pengerjaan perbaikan kabel laut yang merupakan sumber gangguan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Telkom juga telah mengalihkan rute trafik internet pengguna yang melalui kabel laut yang putus tersebut. Hal ini dilakukan untuk memulihkan layanan internet pengguna yang terdampak. Telkom juga menambahkan kapasitas jaringan di beberapa wilayah yang memiliki lalu lintas data yang padat.
"Upaya-upaya yang kami lakukan untuk peningkatan kualitas layanan antara lain dengan melakukan routing trafik sebagai alternatif jalur komunikasi menuju Batam. Di samping itu, juga melakukan penambahan kapasitas link untuk beberapa destinasi yang masih menunjukkan occupancy (pengguna) tinggi," lanjutnya.
Sehubungan dengan proses peningkatan kualitas layanan yang bertahap, Pujo berkata, maka tak menutup kemungkinan Telkom akan melakukan sistem prioritas untuk pengguna yang melakukan panggilan video (video conference) karena melakukan bekerja dari rumah atau belajar dari rumah.
"Kami tetap mengutamakan aplikasi
untuk WFH dan LFH mengingat saat ini kebutuhan untuk pendidikan sedang menjadi prioritas," ucapnya.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk akan memberikan kompensasi kepada pelanggan IndiHome terkait dengan adanya gangguan pada sistem komunikasi kabel laut JaSuKa. Kompensasi diberikan sesuai aturan yang berlaku, dalam hal ini sesuai kontrak berlangganan.
Vice President Marketing Management Telkom, E. Kurniawan, mengatakan pada prinsipnya Telkom akan memberi kompensasi sebagaimana tertuang dalam kontrak saat awal berlangganan sesuai dengan segmen pelanggan.
"Bagi pelanggan IndiHome yang terdampak, tentu kami akan memberikan kompensasi sesuai dengan ketentuan pada kontrak berlangganan masing masing pelanggan," ujar E. Kurniawan dalam keterangan tertulis, Jumat (24/9).
E. Kurniawan menegaskan, bahwa kenyamanan pelanggan dalam menikmati layanan Telkom menjadi fokus utama pihaknya. Apalagi, sejak 20 September lalu, layanan telah dapat digunakan kembali untuk kegiatan pembelajaran dari rumah (LFH) dan bekerja dari rumah (WFH) pelanggan.
Adapun selain kompensasi, Telkom juga akan membebaskan denda kepada pelanggan IndiHome.
"Selain itu juga terkait dengan pembayaran tagihan IndiHome, Telkom akan memberlakukan kebijakan bebas denda dan pengunduran batas akhir pembayaran hingga 25 September 2021," jelas E. Kurniawan.telko
Telkom Group juga menjanjikan layanan internet tidak akan terganggu selama proses perbaikan kabel laut JaSuKa karena sudah mengubah rute jaringan (rerouting).
E. Kurniawan mengatakan mereka tengah fokus mempercepat perbaikan kabel laut JaSuKa supaya layanan internet IndiHome kembali pulih.
"Kami telah mengalihkan rute (rerouting) layanan ke network lainnya dan saat ini fokus untuk mempercepat perbaikan kabel laut JaSuKa serta memberikan win-win solution bagi pelanggan," ujar E. Kurniawan.
Kurniawan mengatakan perbaikan instalasi kabel bawah laut Jasuka tak berkaitan dengan pemulihan layanan internet. Sebab, Telkom memiliki jalur jaringan cadangan (back up link) baik di Batam maupun di Manado.
"Sehingga, dengan rerouting network (pengalihan rute jaringan) dapat kembali normal," ujarnya.
(mrh/eks)