Ilmuwan Ungkap Misteri Kutukan Mumi Firaun Mesir Kuno

CNN Indonesia
Senin, 27 Sep 2021 16:30 WIB
Para ilmuwan mengungkap misteri kutukan mumi Firaun di zaman Mesir Kuno yang kerap dikaitkan dengan kematian dan kejadian sial lain.
Ilustrasi. Para ilmuwan mengungkap misteri kutukan mumi Firaun di zaman Mesir Kuno yang kerap dikaitkan dengan kematian dan kejadian sial lain. (Khaled DESOUKI / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Isu soal 'kutukan mumi' Raja Firaun di masa Mesir kuno telah muncul di Eropa sejak sekitar 100 tahun lalu.

Isu ini bermula imbas dari kematian donatur penggali makam firaun Mesir kuno bernama George Herbert yang bergelar Lord Carnarvon yang tiba-tiba jatuh sakit dan meninggal.

Apalagi dalam sebuah tulisan di makam raja Tut, tertulis:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kematian akan datang dengan cepat bagi mereka yang mengganggu kedamaian raja."

Tulisan dalam ukiran tersebut mengundang banyak persepsi, ada yang menganggapnya sebagai sekadar pesan terakhir dari almarhum, ada yang menganggapnya sebagai kalimat kutukan mumi firaun.

Penemuan makam Tutankhamun pada tahun 1922, yang disebut sebagai penemuan luar biasa karena merupakan salah satu makam kerajaan dari Mesir kuno yang belum pernah dieksplorasi sebelumnya.

Tidak ada yang percaya bahwa tim yang dipimpin ahli Mesir Kuno asal Inggris, Howard Carter dan donaturnya, Lord Carnarvon akan menemukan makam yang dipenuhi emas itu. Carnarvon meninggal beberapa bulan setelah penemuan makam Raja Tutankhamun di Mesir pada 1922.

Bahkan ketika terjadi kemacetan di Terusan Suez, banyak warga Mesir yang mengasosiasikan hal ini dengan kutukan sang mumi Firaun.

Macetnya Terusan Suez, tabrakan kereta, kebakaran di pabrik garmen, hingga runtuhnya apartemen, dikaitkan dengan kutukan firaun - sebutan bagi penguasa Mesir - setelah digelarnya acara pemindahan 22 mumi yang berlangsung pada 3 April 2021.

Puluhan mumi raja dan ratu dari Kerajaan Baru antara 1539 SM dan 1075 SM itu dipindahkan dari Museum Mesir di Tahrir Square Kairo ke Museum Nasional Peradaban Mesir di Fustatand.

Kematian sang donatur

Herbert adalah yang bergelar Earl of Carnarvon kelima di Inggris. Tak butuh waktu lama bagi orang-orang untuk mempertanyakan apakah 'kutukan mumi' telah menghancurkanya.

Pada halaman utama surat kabar The Courier Journal edisi 21 Maret 1923 yang diterbitkan di Louisville, Kentucky, memuat berita utama 'Kutukan Firaun 3.000 Tahun Terlihat dalam Penyakit Carnarvons'.

Ketika berita tentang penyakit dan kematian Carnarvon tersebar, berita utama serupa pun bermuncul di banyak surat kabar di seluruh dunia.Carnarvon disebutmenderita infeksi yang parah akibat tak sengaja mencukur bagian bekas gigitan nyamuk hingga akhirnya terkena pneumonia. Hingga akhirnya ia meninggal pada 5 April 1923, hanya lima bulan setelah penemuan makam.

Dilaporkan juga kalau anjing dengan kaki tiga milik Carnarvon melolong panjang ketika tuannya itu mati akibat septikemia dan pneumonia, seperti dikutip BBC



Bahkan, berbagai laporan itu juga mengabarkan bahwa istri Carnarvon, Almina Herbert, jatuh sakit tetapi sembuh dan hidup hingga 93 tahun dan baru meninggal dunia pada 1969.

Terlepas dari umur panjang Almina, kematian Carnarvon menimbulkan banyak pertanyaan dan mendorong pencarian bukti soal kebenaran kutukan mumi raja Firaun ini.

Carnarvon telah membiayai pencarian dan penggalian makam Tutankhamun. Ketika Howard Carter menemukan makam itu pada November 1922, Carnarvon menunda penjelajahan sampai Herbert bisa tiba dari Inggris.

Carter sendiri hidup selama lebih dari 17 tahun setelah penemuan itu, lalu meninggal pada usia 64 tahun di rumahnya di Inggris. Dan putri Carnarvon, yang merupakan salah satu orang pertama yang memasuki makam, hidup hingga usia 79 tahun.

Kuman Kuno Hingga Mitos Kutukan Mumi Firaun

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER