Penelitian: Anak Mudah Akses Konten Sesat Covid di TikTok

CNN Indonesia
Sabtu, 09 Okt 2021 15:36 WIB
TikTok mengaku telah melakukan segala cara untuk meminimalisir penyebaran konten hoaks soal Covid-19. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

TikTok disebut membiarkan informasi palsu dan menyesatkan soal Covid-19 beredar dengan sedikit bahkan tanpa peringatan kepada para penggunanya, termasuk anak-anak.

Laporan terbaru lembaga pemantau kredibilitas informasi di media sosial NewsGuard memaparkan aplikasi yang sangat populer di kalangan anak-anak 18 tahun ke bawah itu menyajikan klaim soal Covid-19 yang salah dan menyesatkan.

"Meski TikTok mengatakan mereka melarang anak-anak di bawah 13 tahun menggunakan aplikasi tersebut, anak-anak hingga termuda berusia 9 tahun bisa dengan mudah menggunakan TikTok tanpa pendampingan orang dewasa," kata NewsGuard dalam laporan terbaru mereka berjudul Toxic TikTok: Popular Social-Media Video App Feeds Vaccine Misinformation to Kids within Minutes after They Sign Up.

Berdasarkan studi kasus terhadap sembilan anak yang direkrut NewsGuard, mereka terpapar informasi palsu soal Covid-19 dalam beberapa menit pertama saat menggunakan TikTok.

NewsGuard mendapati sedikitnya 10 konten hoax soal Covid-19 yang diterima anak-anak tersebut mulai dari klaim vaksin bisa menyebabkan kematian, pandemi virus corona adalah konspirasi genosida, hidroklorin ampuh obati Covid-19, hingga heard immunity lebih baik daripada menerima vaksin Covid-19.

Padahal, anak-anak itu didampingi orang tua mereka saat menggunakan TikTok dan sebagian tidak mengikuti satu akun serta tidak mencari informasi tertentu soal Covid-19.

Pada Agustus dan September 2021, NewsGuard sengaja merekrut sembilan anak berusia 9-17 tahun untuk membantu investigasi ini. NewsGuard meminta anak-anak tersebut membuat akun TikTok baru dengan tujuan mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan aplikasi berbagi video pendek itu untuk menampilkan konten soal informasi menyesatkan tentang COVID-19.

Sembilan anak itu terdiri dari empat perempuan dan lima laki-laki. Mereka diinstruksikan untuk memainkan TikTok selama 45 menit dan merekam sesi tersebut.

Hasil studi memaparkan anak-anak tersebut mendapat konten berisi hoaks soal Covid-19 pada 35 menit pertama menggunakan TikTok.

Empat dari sembilan anak diminta tidak mengikuti akun, mencari topik, atau mengklik tagar berkaitan dengan Covid-19. Meski begitu, mereka tetap menerima konten video berisikan informasi yang salah soal SARS-CoV-2.

Sementara itu, lima anak lainnya diminta mengikuti sejumlah akun dan mencari informasi berkaitan dengan Covid-19. Selama 35 menit pertama, kelima anak itu disuguhi total 22 video misinformasi virus corona.

NewsGuard pun memberikan hasil penelitian mereka itu kepada TikTok dan meminta platform itu mengonfirmasi temuan tersebut, terutama terkait kenapa aplikasi itu memungkinkan anak kecil dengan mudah disuguhi konten misinformasi Covid-19.

Sebagai tanggapan, TikTok mengatakan keamanan dan kesejahteraan komunitas kami adalah prioritas utama perusahaan.

TikTok mengaku telah mengambil segala tindakan untuk mencegah akun-kaun menyebarkan informasi yang salah dan mempromosikan konten menyesatkan tentang Covid-19.

(rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK