Jakarta, CNN Indonesia --
Istilah tsunami digunakan untuk menggambarkan gelombang laut yang tinggi. Kata tsunami sendiri berasal dari bahasa Jepang "tsu" yang artinya pelabuhan dan "nami" yang artinya gelombang.
Namun secara ilmiah, tsunami adalah gelombang air laut yang tinggi dan cepat, yang disebabkan karena pergerakan tiba-tiba di dasar laut.
Tercatat, tsunami hebat pernah melanda pada 2004 dan 2011. Menurut laman tsunami.org, penyebab paling umum terjadinya tsunami adalah gempa bumi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu bisakah gempa bumi di daratan menyebabkan tsunami? Adakah jenis gempa yang bisa menyebabkan tsunami?
Berikut penyebab tsunami dan jenis gempa yang berpotensi tsunami.
Potensi Gempa terhadap Tsunami
 Potensi gempa terhadap tsunami dan kekuatan gempa berpotensi tsunami (Foto: AFP Photo/Frederick Florin) |
Magnitudo disebut salah satu faktor yang mempengaruhi timbulnya tsunami, namun banyak rangkaian lain yang bisa menjadi penyebab tsunami.
Merangkum laman USGS (BMKG Amerika), penyebab tsunami biasanya terjadi pada gempa di laut dalam yang menggeser lempeng-lempeng tektonik di dasar laut.
Besaran magnitudo menurut Pusat Peringatan Tsunami Pasifik ada pedoman besaran kekuatan gempa yang menyebabkan tsunami.
- Magnitudo di bawah 6,5: Gempa besaran magnitudo ini sangat kecil kemungkinannya memicu tsunami
- Magnitudo antara 5,6 sampai 7,5: Gempa besaran magnitudo ini biasanya jarang menghasilkan tsunami yang menimbulkan kerusakan atau korban jiwa. Jika terjadi, kemungkinan disebabkan efek lanjutan seperti tanah longsor atau longsor bawah laut.
- Magnitudo antara 7,6 sampai 7,8: Gempa besaran magnitudo ini dapat menyebabkan tsunami yang merusak apalagi jika terjadi di dekat pusat gempa.
- Magnitudo 7,9 ke atas: Gempa dengan besaran magnitudo ini bisa sangat merusak dengan cakupan yang luas apalagi jika terjadi di dekat pusat gempa. Perubahan permukaan laut akan terjadi secara signifikan dan terdapat kemungkinan adanya gempa susulan berkekuatan 7,5 atau lebih besar.
Faktor Alam Penyebab Tsunami
 Faktor alam penyebab tsunami selain gempa bawah laut (Ilustrasi Foto: Istockphoto/johnnorth) |
Selain gempa bawah laut, ada faktor alam lain yang mendorong terjadinya tsunami, yaitu:
Permukaan bumi terdiri dari banyak lempengan yang menyatukan benua di dasar laut. Lempengan ini bergerak beberapa milimeter per tahun.
Pergerakan menyebabkan lempengan tektonik saling bertumbukan. Tubrukan itu yang kemudian menciptakan pergerakan di dasar laut dan mengganggu keseimbangan air di atasnya.
Letusan Gunung Api Bawah Laut
Kawasan Samudra Pasifik memiliki banyak zona subduksi (cincin api). Menurut situs Tsunami.org, sembilan puluh persen gempa bumi di dunia terjadi di lingkaran cincin api. Lingkaran cincin api tersebar dari Chili, Alaska, Jepang, hingga Indonesia.
Selain kedua faktor diatas, faktor alam lain yang bisa menyebabkan terjadinya tsunami adalah longsor bawah laut, hantaman benda langit yang jatuh dan mendarat di laut seperti meteor.
Apakah Gempa Darat Bisa Memicu Tsunami?
Meski secara umum penyebab bencana tsunami disebabkan oleh gempa bumi bawah laut, tidak menutup kemungkinan gempa di darat tidak menjadi pemicu terjadinya tsunami.
Gempa darat bisa menjadi tsunami jika patahan gempa bumi di darat memanjang hingga ke lempengan bawah laut.
Walau begitu, gempa yang memicu tsunami biasanya berkekuatan lebih dari magnitudo 7,5 dengan pola pergerakan sesar atau naik turun.
Beda Tsunami dengan Gelombang Pasang
Mengutip Worldvision, tsunami dan gelombang pasang sama-sama sebuah gelombang laut dengan penyebab dan karakteristik berbeda.
Hanya saja gelombang pasang berupa gelombang air yang dangkal. Gelombang pasang disebabkan oleh efek gravitasi matahari dan bulan di Bumi.
Sementara tsunami tidak dan bukan dipengaruhi oleh pasang surut efek gravitasi tersebut.
Gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian yang sangat tinggi, merusak, dan bergerak sangat cepat di lautan, serta datang bergemuruh menuju daratan.
Yang Dilakukan Jika Terjadi Tsunami
Menurut BMKG, ada beberapa hal yang dapat dan harus Anda lakukan jika gempa bumi berpotensi tsunami, antara lain:
- Jangan panik dan jangan berdiam diri lalu menonton atau merekam gelombang tinggi di laut. Posisi Anda berada dalam kawasan berbahaya.
- Bergeraklah ke tempat yang lebih tinggi dan ajak turut serta keluarga atau orang-orang di sekitar Anda. Jika Anda berada di tepi pantai saat tsunami datang, berlarilah sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi.
- Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan
- Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan seperti di atas, carilah bangunan bertingkat yang bertulang baja, dan gunakan tangga darurat untuk mencapai lantai paling atas.
- Saat tsunami surut, hindari berada di sekitar instalasi listrik
- Jangan masuk wilayah terdampak sampai dinyatakan aman
- Apabila wilayah Anda terjadi jenis gempa yang menyebabkan tsunami, segera datangi posko bencana untuk mendapatkan informasi.