Apple Hapus Aplikasi Al-Quran di China, Diminta Pemerintah

CNN Indonesia
Senin, 18 Okt 2021 11:25 WIB
Apple menghapus aplikasi Al-Quran di China atas permintaan pemerintah setempat lantaran dianggap berisi konten ilegal.
Apple menghapus aplikasi Al-Quran di China atas permintaan pemerintah setempat lantaran dianggap berisi konten ilegal. (Splitshire)
Jakarta, CNN Indonesia --

Apple dilaporkan telah menghapus Quran Majeed, aplikasi populer baca dan dengar Al-Quran dari App Store di China dengan alasan berisi konten ilegal.

Apple menyebut penghapusan ini dilakukan atas permintaan pemerintah China. Permintaan dari pemerintah China tersebut cukup mengejutkan karena Islam merupakan salah satu agama yang dilindungi di Republik Rakyat China.

Aplikasi Quran Majeed dapat diunduh secara gratis dan saat ini disebut sebagai salah satu aplikasi agama populer di China, dengan pengguna secara global diperkirakan mencapai sekitar 35 juta orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengembang aplikasi Quraan Majeed Pakistan Data Management Services mengatakan penghapusan aplikasi tersebut tidak ada kaitannya dengan konten agama tersebut.

"Menurut Apple, aplikasi Quran Majeed telah dihapus dari App Store China karena mengandung konten yang ilegal," kata Pakistan Data Management Services kepada BBC yang dilansir The Verge.

Kemudian pengembang saat ini disebut sedang berusaha menyelesaikan masalah ini dengan Badan Administrasi Ruang Siber China.

Saat ini belum ada tanggapan dari pihak Apple mengenai isu ini, namun Apple menyatakan dalam kebijakannya tentang Hak Asasi Manusia.

"Kami perlu mematuhi hukum lokal, dan terkadang ada masalah rumit yang mungkin tidak kita setujui dari pemerintah tersebut."

Penghapusan aplikasi Quraan Majeed nampak logis secara bisnis, namun hal ini disebut dapat membuat raksasa teknologi tersebut berada di posisi yang dipertanyakan seperti beberapa waktu lalu, seperti dikutip The Verge. 

Sebelumnya Apple dilaporkan menghapus aplikasi VPN yang membuat beberapa pengguna bisa menghindari sensor yang dilakukan oleh China. Selain itu, Apple secara aktif melakukan filter pada aplikasi yang menyebut Tiananmen Square, Dalai Lama, atau kemerdekaan Taiwan dan Tibet. Penyuplai Apple di kawasan China juga disebut terlibat dalam opresi China terhadap kaum minoritas muslim Uyghur.

Dilansir dari Tech Crunch, Apple berada dalam posisi yang cukup sulit dalam masalah tersebut, terlebih China merupakan pasar terbesar produk Apple dan juga Apple sangat bergantung pada negara tersebut dalam pemenuhan suplai perangkat keras.

Quran Majeed bukan satu-satunya aplikasi yang hilang dari China. Pekan ini Microsoft dilaporkan membuat keputusan untuk menutup layanan Linkedin versi China. Hal ini diakui Microsoft karena untuk mematuhi permintaan dari pemerintah China dirasa semakin sulit.



(lnn/eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER