Modus Kejahatan Baru, Tipu Pembeli Ecommerce Pakai COD

CNN Indonesia
Selasa, 19 Okt 2021 15:10 WIB
Ilustrasi. Sejumlah pengguna ecommerce mulai dari Lazada hingga Shopee mengeluhkan menjadi korban penipuan lewat metode COD. (Freestocks)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah pengguna ecommerce seperti Lazada dan Shopee mengeluh kerap mendapat penipuan pembelian lewat metode pembayaran bayar di tempat (COD/ cash on delivery).

Hal ini seperti diungkap akun @Nerokumaa yang menyebut ibunya telah menjadi korban penipuan ecomerce yang menggunakan metode scam COD.

Dalam cuitannya akun tersebut menjelaskan total tiga paket datang ke rumahnya. Pada paket pertama, ibu korban langsung membayar paket yang datang tanpa melakukan pengecekan karena memang sedang membeli barang di ecommerce.

"Waktu itu ibu gw ya langsung bayar aja karena lagi pesen beberapa barang di e-commerce tersebut, jadi ya spontan bayar," tulisnya, Minggu (17/10).

Namun setelah ditelusuri di riwayat pembelian pada dua ecommerce yang terinstall di ponsel, korban tidak mendapati barang tersebut telah dibeli oleh ibunya.

"Waktu nelusurin 2 aplikasi e-commerce yang ada di hpnya itu bener-bener enggak ada history pembelian barang itu," katanya.



Penipuan dengan modus COD ini tak cuma akun @Nerokusumaaa. Sebab, keluhan serupa juga diutarakan oleh banak warganet. Salah satunya seperti disebut oleh akun @capricornberry.

"Ini kejadian beberapa bulan lalu. Seumur-umur beli online, ngga pernah COD. Tetiba ada kurir telepon kirim barang COD. Untung lagi enggak ada orang dirumah. Terus seumur-umur ngga pernah beli di Lazada," tulisnya.

Senada akun @snxwies juga mengeluhkan paket datang tanpa dipesan dengan metode COD dari Lazada. Dalam cuitannya, Sabil menyebut sempat menghubungi layanan pelanggan Lazada mengenai masalah ini. Hal ini ditanggapi pihak Lazada agar tidak menerima paket tersebut.

"Ini kejadian sm ibuku beberapa bulan yg lalu tiba-tiba ada paket dari JNE COD Lazada, kurir nya WA Ibu katanya ada paket. Disitu Ibu kaget padahal ngerti cara pesen di Lazada aja engga, soalnya suka nitip aku/adek. Akhirnya aku hubungi Lazada dan katanya gini, gausah diterima"


Pengakuan juga datang dari akun yang mengaku memiliki suami yang bekerja sebagai kurir dan memang mendapati masalah ini pengiriman COD yang bermasalah. 

"Kejadian beberapa hari lalu sama suamiku yang kerja dikurir pengiriman COD s*cepat, dia dapet pengiriman dr satu toko ke bbrpa orang dibrbagai desa, mereka kompak enggak ngerasa pesan apalagi kepngriman manual tanpa apk lazd*/sh*pi, ada skitar 15pket gagal dr satu toko itu," tulis akun @Jasmine151094

Diduga imbas kebocoran data

Kemudian korban menduga kiriman 'paket palsu' tersebut merupakan imbas dari kebocoran data pada salah satu aplikasi ecommerce. Pasalnya penulisan alamat pada resi di paket sama persis dengan data pada aplikasi, termasuk sejumlah kesalahan penulisan.

"Dari tata cara nulis alamatnya 100 persen sama persis, sampai ke kaidah penulisan yang salahnya," ujar Felix pemilik akun @Nerokusumaaa kepada CNNIndonesia.com, Senin (18/10).

Setelah kejadian paket palsu pertama, korban didatangi paket berikutnya yang langsung ia tolak karena berkaca pada pengalaman sebelumnya.

Barang Murah Dijual Mahal dan Reaksi Ecommerce, Lazada hingga Tokopedia


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :