Bakteri dari usus masih akan melahap jaringan lunak. Tetapi bakteri ini membutuhkan oksigen untuk berfungsi dengan baik sehingga pasokan udara yang terbatas akan memperlambat prosesnya secara signifikan.
Mikroba dari tanah juga membantu dekomposisi, sehingga setiap lingkungan planet yang menghambat aksi mikroba, seperti kekeringan yang ekstrem, meningkatkan kemungkinan pengawetan jaringan lunak.
Penguraian dalam kondisi yang sangat berbeda dari lingkungan Bumi berarti bahwa faktor eksternal akan lebih rumit, seperti halnya kerangka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika manusia hidup, tulang adalah bahan hidup yang terdiri dari bahan organik seperti pembuluh darah dan kolagen, serta bahan anorganik dalam struktur kristal.
Biasanya, komponen organik akan terurai, sehingga kerangka yang kita lihat di museum sebagian besar adalah sisa-sisa anorganik.
Di tanah yang sangat asam, yang mungkin kita temukan di planet lain, kebalikannya bisa terjadi dan komponen anorganik bisa hilang sehingga hanya menyisakan jaringan lunak.
Di Bumi, dekomposisi sisa-sisa manusia merupakan bagian dari ekosistem yang seimbang di mana nutrisi didaur ulang oleh organisme hidup, seperti serangga, mikroba, dan bahkan tanaman.
Lingkungan di planet yang berbeda tidak akan berevolusi untuk memanfaatkan tubuh kita dengan cara yang sama efisiennya. Serangga dan hewan pemulung tidak ada di planet lain dalam sistem kita.
Kondisi Mars yang kering seperti gurun mungkin berarti bahwa jaringan lunak akan mengering, dan mungkin sedimen yang tertiup angin akan mengikis dan merusak kerangka seperti yang kita lihat di Bumi.
Suhu juga merupakan faktor kunci dalam dekomposisi. Di Bulan, misalnya, suhu bisa berkisar dari 120 derajat celsius hingga -170 derajat celsius.
Oleh karena itu, tubuh dapat menunjukkan tanda-tanda perubahan yang disebabkan oleh panas atau kerusakan akibat pembekuan.
Dilansir dari Daily Star, jika jasad manusia berada di dekat bintang atau sumber panas lainnya, jasad tersebut akan perlahan mengering dan akan menjadi mumi secara efektif.
Jika jasad berada dalam bayang-bayang asteroid atau benda dingin lainnya, maka ia akan membeku saat panas perlahan meninggalkan tubuh.
Bagaimanapun, jika tidak ada tabrakan dengan puing-puing ruang angkasa lainnya, jasad akan bertahan hampir tanpa batas, melayang dalam kegelapan ruang angkasa yang tak terbatas selama ratusan juta tahun.
(mrh/fjr)