Fakta Gempa Malang: Bangunan Rusak, Tak Berpotensi Tsunami

CNN Indonesia
Jumat, 22 Okt 2021 18:10 WIB
Gempa mengguncang sejumlah wilayah sekitar Kabupaten Malang, Jawa Timur pada JUmat (22/10) pukul 09.21 WIB.
Ilustrasi. Gempa mengguncang sejumlah wilayah sekitar Kabupaten Malang, Jawa Timur pada JUmat (22/10) pukul 09.21 WIB. (Foto: Istockphoto/ P_Wei)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap fakta gempa tektonik yang mengguncang wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Jumat (22/10) siang magnitudo 5,1.

Kepala bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono mengatakan berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan gempa selatan Jawa timur itu bermagnitudo relatif kecil, dan tak berpotensi tsunami.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa selatan Jawa Timur ini tidak berpotensi tsunami, karena magnitudonya yang relatif kecil di kedalaman menengah, sehingga tidak mengganggu kolom air laut," ujar Daryono lewat pesan teks pada CNNIndonesia.com, Jumat (22/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daryono kemudian menjelaskan gempa tersebut merupakan jenis gempa berkedalaman menengah, yang terjadi akibat adanya patahan atau deformasi pada bagian Lempeng Indo-Australia, yang tersubduksi ke bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa Timur.

Berdasarkan pemantauan BMKG, episenter atau pusat gempa terletak pada koordinat 8,81 derajat LS - 112,49 derajat BT, tepatnya di laut pada jarak 75 kilometer ke arah Selatan Kota Kepanjen, Kab. Malang, Jawa Timur dengan kedalaman 98 kilometer.

Bukan Gempa Megathrust

Daryono mengatakan gempa itu bukan berjenis gempa megathrust karena pusatnya tidak berada pada bidang kontak antar lempeng. Gempa berada bawah zona megathrust yaitu pada bagian lempeng yang sudah mulai menukik yang dikenal sebagai Zona Benioff.

Ia mengatakan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault, akibat masih adanya gaya tekan pada lempeng tektonik.

Guncangan gempa dirasakan cukup kuat di daerah Blitar hingga mencapai skala intensitas III-IV MMI, Sedangkan di Ponorogo, Malang, Pasuruan, Nganjuk, Mojokerto, Pacitan, Lumajang, Jember, dan Trenggalek guncangan dirasakan dalam skala intensitas II-III MMI.

"Banyak warga lari berhamburan keluar rumah kerena terkejut guncangan kuat yang terjadi secara tiba-tiba," kata Daryono.

Gempa Merusak Sejumlah Bangunan

Lebih lanjut Daryono menjelaskan gempa di Jawa Timur itu menyebabkan terjadinya kerusakan bangunan, di antaranya rumah warga di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, bangunan Musholla di Kecamatan Binangun, dan bangunan Kantor Desa Serang, Kecamatan. Panggungrejo.

Hingga pukul 13.00 WIB siang hari ini, Daryono menjelaskan hasil pantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).

Gempa mengguncang sejumlah wilayah sekitar Kabupaten Malang pada Jumat (22/10) pukul 09.21 WIB.

(can/fjr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER