BMKG: Gempa Swarm Ambarawa-Salatiga 34 Kali, Masih Rendah

CNN Indonesia
Senin, 25 Okt 2021 14:30 WIB
BMKG menyebut gempa swarm yang mengguncang Ambarawa-Salatiga sudah mencapai 34 kali pagi ini, tergolong rendah dari gempa swarm lain di Indonesia.
Ilustrasi. BMKG menyebut gempa swarm yang mengguncang Ambarawa-Salatiga sudah mencapai 34 kali pagi ini, tergolong rendah dari gempa swarm lain di Indonesia. (AFP PHOTO / ADEK BERRY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa swarm yang terjadi di wilayah Ambarawa Kabupaten Semarang hingga Salatiga masih belum menyentuh rekor.

Sebab, menurut Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono intensitas gempa di wilayah ini masih jauh di bawah gempa swarm lain di Indonesia.

"Dan ini adalah swarm Banyubiru-Ambarawa 23-25 Oktober 2021 baru 34 event, masih jauh dibawah swarm lain di Indonesia yang mencapai ratusan hingga ribuan gempa," kata Daryono melalui unggahan di akun Instagram resminya @daryonobmkg, Senin (25/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daryono menjelaskan jenis gempa swarm memiliki ciri khas bermagnitudo kecil namun memiliki frekuensi tinggi dan berlangsung dalam periode lama. Untuk gempa swarm yang terjadi di Ambarawa dan Salatiga sendiri terjadi sebanyak 34 gempa.

Gempa swarm terbanyak

Lebih lanjut, melalui akun instagramnya Daryono juga memaparkan bahwa gempa swarm sebelumnya banyak terjadi di wilayah Indonesia dengan intensitas event yang lebih tinggi, bahkan ada daerah yang event gempanya masih terus terjadi sampai kini.

Sulawesi Barat

Beberapa gempa swarm tersebut di antaranya adalah swarm Mamasa Sulawesi Barat tahap ke-2 periode 6 Juli-25 Juli 2021.

"Ini adalah swarm Mamasa Sulawesi Barat tahap ke-2 karena sebelumnya akhir 2018 juga sudah terjadi swarm yang lebih banyak. Sampai saat ini masih terjadi," tulis Daryono.

Bali

Selanjutnya ada swarm Gunung Agung-Batur di Bali periode September -November 2017. Dari unggahan grafik yang diunggah Daryono terlihat event gempa di sana cukup intens atau terjadi sampai ratusan kali gempa.

Sumatera Utara

Hal yang sama juga terlihat pada grafik swarm Toba, Sumatera Utara yang berlangsung sejak bulan Januari hingga Mei 2021. Terlihat intensitas event gempa juga tinggi.

Lampung

Selain itu ada juga gempa swarm di Teluk Semangka, Tanggamus, Lampung Juni-Juli 2021 yang intensitas terjadi gempa juga terbilang tinggi.

[Gambas:Instagram]



Gempa Ambarawa-Salatiga 34 Kali

Sebelumnya, BMKG mencatat sudah ada sedikitnya 34 kali gempa di wilayah Ambarawa dan Salatiga sejak Sabtu kemarin hingga Minggu pukul 18.00 WIB.

Meski demikian, Daryono juga menyebut bahwa aktivitas gempa swarm di Banyubiru, Ambarawa mulai menurun secara signifikan.

"Frekuensi aktivitas gempa swarm Banyubiru, Ambarawa, dan sekitarnya sudah menurun signifikan, semoga ini pertanda baik," tulisnya.

Penyebab gempa swarm

Daryono menuturkan, beberapa penyebab gempa swarm antara lain berkaitan dengan transpor fluida, intrusi (terobosan) magma, atau migrasi magma. Fenomena tersebut menyebabkan terjadinya deformasi batuan yang berada di bawah permukaan zona gunung api.

Tak hanya kegiatan kegunungapian, Daryono menyatakan gempa swarm dapat terjadi di daerah non vulkanik, atau daerah dengan aktivitas tektonik murni. Swarm dapat terjadi di zona sesar aktif atau kawasan dengan karakteristik batuan yang rapuh dan mudah mengalami retakan, tambahnya.

"Terkait fenomena swarm yang mengguncang Banyubiru, Ambarawa, Salatiga dan sekitarnya ada dugaan jenis swarm tersebut berkaitan dengan fenomena tektonik (tectonic swarm), karena zona ini cukup kompleks berdekatan dengan jalur Sesar Merapi Merbabu, Sesar Rawa Pening dan Sesar Ungaran," kata Daryono kembali.

Daryono juga menyoroti bahwa sebetulnya gempa swarm ini tidak membahayakan. Walaupun demikian, rumah dengan struktur bangunan yang lemah dapat mengalami kerusakan akibat gempa swarm ini.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 3 mengguncang Kota Salatiga, Jawa Tengah, pada pukul 00.32 WIB, Sabtu (23/10). Guncangan ini terasa hingga Ambarawa dan sekitarnya.

[Gambas:Instagram]



(mrh/eks)


[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER