Proyek Investasi Perubahan Iklim Bill Gates di Pabrik Susu

CNN Indonesia
Kamis, 28 Okt 2021 11:08 WIB
Perusahaan milik Bill Gates, Fast Company disebut telah bekerja sama dengan perusahaan susu untuk mengurangi emisi sebanyak mungkin.
Pendiri Microsoft, Bill Gates. (Foto: AFP/JEFF PACHOUD)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pendiri Microsoft, Bill Gates kembali hadir dengan proyek investasi barunya terkait perubahan iklim di pabrik pembuatan susu.

Perusahaan susu bernama Neutral yang berbasis di Portland, Oregon memiliki sebuah pesan singkat yang ditulis dengan huruf besar 'Susu ini melawan perubahan iklim'.

Dalam situsnya, perusahaan susu tersebut juga mencantumkan jumlah CO2 yang terdapat dalam kandungan susu untuk yakni 12 pounds atau 2 persen dalam sekotak susu organik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan milik Bill Gates, Fast Company disebut telah bekerja sama dengan perusahaan susu untuk mengurangi emisi sebanyak mungkin. Kemudian mengimbangi sisanya dan menjadikan setiap produk netral karbon.

"Karena konsumen membeli susu ini, kami berinvestasi langsung di peternakan sapi perah yang menggunakan teknologi dan proyek pengurangan iklim," kata Marcus Lovell Smith, CEO Neutral, yang mengklaim sebagai merek makanan netral karbon pertama di Amerika Serikat.

Kini, beberapa perusahaan besar lain juga disebut mulai turun mengikuti langkah Neutral. Beberapa berencana untuk bisa masuk dalam produk seperti rantai Salad Sweetgreen, atau perushaan yang lebih besar, Stonyfield Organic yang berencana memiliki rantai pasokan susu dengan karbon positif di akhir dekade ini.

Neutral hari ini mengumumkan bahwa mereka mengumpulkan putaran pendanaan awal yang dipimpin oleh Breakthrough Energy Ventures, dana VC yang berfokus pada iklim yang didirikan Bill Gates. Susu yang diproduksi baru-baru ini juga telah dijual di Whole Foods secara nasional.

"Secara keseluruhan, susu menyumbang 3 persen dari semua emisi global dan bekerja sama dengan petani untuk lebih mengurangi emisi. Neutral Foods menangani salah satu area terbesar yang terkena dampak iklim," kata Carmichael Roberts, Pemimpin bisnis investasi Breakthrough Energy Ventures.

Perusahaan bekerja dengan para peneliti untuk mempelajari jejak karbon produk susu. Mulai dari pupuk yang digunakan untuk menanam pakan ternak, metana dalam sendawa dan kotoran sapi, hingga daya yang digunakan di peternakan, truk pengiriman, pabrik pembotolan, dan bahkan apa yang terjadi untuk mengosongkan karton susu.

Kemudian perusahaan mulai bermitra dengan peternak sapi perah, membayar intervensi yang mungkin tidak mampu dilakukan oleh peternak. Sementara beberapa perusahaan susu telah mengambil langkah signifikan untuk mengecilkan jejak karbon mereka dengan sebagian besar masih memiliki banyak ruang untuk terus melakukan perubahan.

Awal musim gugur ini, perusahaan bekerja sama dengan tiga peternakan sapi perah milik keluarga di Oregon untuk menanam benih di padang rumput dengan campuran tanaman yang kaya akan tanin, salah satu makanan kesukaan sapi yang dapat membantu mengurangi metana, gas rumah kaca yang kuat, ketika sapi bersendawa.

Perusahaan juga bekerja sama dengan petani untuk memasang sistem baru untuk mengelola pupuk kandang, sumber metana lainnya. Di beberapa peternakan, rencananya akan ditanam pohon di padang rumput untuk membantu mengimbangi beberapa emisi.

Solusi lain yang ditawarkan yakni menggunakan bahan aditif rumput laut dalam pakan ternak dengan tujuan untuk mengurangi metana sedang dipertimbangkan untuk masa depan.

"Kami memiliki pendekatan agnostik teknologi yang cantik," ungkap Smith.

Untuk mengimbangi emisi yang tersisa, Neutral membeli setifikat yang menjadi bagian lagi dari produk industri susu, termasuk perusahaan susu yang lebih besar yang menggunakan digester metana, peralatan yang mengubah kotoran menjadi energi ikut mendanai perluasan penggunaan digester di peternakan tersebut.

Perusahaan juga dapat berinvestasi dalam solusi pertanian "regeneratif" yang dapat menyerap karbon yang berada tanah, seperti menanam tanaman penutup tanah. Meskipun, Smith mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami dengan tepat berapa banyak karbon yang dapat diserap oleh teknik tersebut dan berapa lama itu bisa bertahan di bawah tanah.

Tak hanya itu, perusahaan juga berencana untuk kemudian menjual versi netral karbon dari jenis makanan lain, tetapi ingin memulai dengan susu karena kepentingannya dalam hal perubahan iklim. Sekalipun produk susu nabati tumbuh pesat dalam penjualan, sebagian besar konsumen masih membeli versi dari sapi.

"Kami memulainya dari produk susu karena memiliki jejak yang besar. Tetapi juga karena selanjutnya Anda tahu, saya pikir sampai hari ini masih 93% rumah tangga di Amerika memiliki susu di lemari es mereka. Jadi ini adalah bahan makanan yang cukup universal, dan oleh karena itu ini adalah tempat yang penting untuk memulai," jelas Smith.

(mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER