Alasan Ahli Yakin Sinovac Aman untuk Anak 6-11 Tahun

CNN Indonesia
Selasa, 02 Nov 2021 20:10 WIB
Epidemiolog setuju dan menganjurkan vaksinasi Sinovac untuk anak di Indonesia. Hal tersebut dibekali sejumlah alasan.
Ilustrasi. Epidemiolog setuju dan menganjurkan vaksinasi Sinovac untuk anak di Indonesia. Hal tersebut dibekali sejumlah alasan. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman membeberkan alasan vaksin Sinovac boleh dan aman disuntikkan kepada anak usia 6-11 tahun meski uji klinis tahap ketiga masih berjalan.

Sejauh ini, Dicky menyebut vaksin buatan China tersebut sudah menjalani uji klinis untuk tahap satu dan dua kepada anak usia 3-17 tahun. Hasilnya, ditemukan bahwa Sinovac aman dan dapat menstimulasi respons imunitas atau imunogenisitas yang kuat pada anak dan remaja.

"Saya akan menganjurkan bahwa Sinovac ini bisa diberikan kepada anak-anak 6-11 tahun, sementara uji klinis fase ketiga sedang berjalan dan belum tuntas." kata Dicky kepada CNNIndonesia.com, Selasa (2/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa? karena sejauh ini pelaksanaan penyuntikan vaksin Sinovac ini sudah dilakukan Kamboja dan Chili," lanjutnya.

Bahkan sampai saat ini Dicky menyebut Kamboja sudah memberikan suntikan dua dosis vaksin untuk 2 juta anak-anak. Hasilnya, tidak ada data yang menunjukkan dampak serius dari efek samping vaksin tersebut.

"Ini jadi catatan penting bahwa secara keamanan dan efektivitas tidak ada kluster sekolah sejak September lalu ketika vaksin Sinovac pertama kali diberikan kepada anak-anak di sana. Dan ini juga menunjukan efektivitas dari Sinovac. Bahkan sekarang Kamboja negara pertama yang merencanakan booster untuk anak-anak," jelasnya.

Tak hanya itu, dari data penelitian riset tentang Sinovac yang disebutkan DIcky, setelah pemberian dua dosis respons imunitas pada anak dan remaja justru jauh lebih baik daripada usia dewasa 18-59 tahun dan di atas 60 tahun.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa vaksin Sinovac untuk anak bersifat 'superior'.

"Imunogenisitas anak superior dari di atas 18 tahun secara umum dan secara teoritis ini dijelaskan karena usia yang punya peran penting dalam bagaimana vaksin merangsang respon antibodi dan respon imunitas tubuh manusia yang meningkat seiring usia," ujar Dicky.

Dicky menambahkan sejauh ini juga tidak ada data yang mengkhawatirkan yang menunjukkan efek samping pada pemberian Sinovac pada anak. Artinya, Kamboja jadi salah satu kelompok negara selain Kuba yang memberikan vaksin pada anak.

Terlebih, pemberian vaksin untuk anak di Chili usia 6-11 tahun dengan Sinovac juga tidak ada data yang menunjukkan efek samping serius.

Pemberian izin penggunaan Sinovac untuk anak 6-11 tahun di Indonesia dikatakan Dikcy memiliki dasar cukup kuat dengan pemantauan dan respon yang ketat dan cepat dari hasil temuan.

"Yang penting saat ini proses prosedural, karena bukan normatif administratif. Tapi BPOM juga teruji dalam melakukan verifikasi skrining vaksin yang aman dan efektif. Ketika BPOM sudah mengeluarkan izin, maka seharusnya sudah bisa melakukan penyuntikan," sebutnya.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) secara resmi sudah mengeluarkan izin untuk pemberian dosis vaksin Sinovac kepada anak-anak usia 6-11 tahun, Senin (1/11).

BPOM sebagai penerbit izin menyebut bahwa imunogenisitas Sinovac pada anak berada di angka 96 persen.

"Jadi hasil uji klinik anak-anak ini lebih ke aspek keamanan dan imunogenisitas, Jadi imugenositasnya menunjukkan persentasenya yg cukup tinggi 96 persen," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers virtual, Senin (1/11).

Selanjutnya, pfizer dan Sinophram juga disebut bakal segera menyusul untuk mendapatkan izin penggunaan untuk anak dari BPOM.

(ttf/fjr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER