Stabilisasi gambar optik (OIS) telah menjadi keharusan pada smartphone kelas atas selama bertahun-tahun, sejatinya sejak perangkat seperti Lumia 920 keluar.
Namun ada beberapa perusahaan mengambil langkah lebih jauh dalam beberapa tahun terakhir, seperti Vivo dengan teknologi stabilisasi mikro-gimbal dan Apple dengan stabilisasi sensor-shift.
Vivo diperkirakan akan melanjutkan dorongan mikro-gimbal tahun depan, sementara Samsung diperkirakan akan membawa OIS ke seri Galaxy A kelas menengahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oppo juga mendemonstrasikan apa yang disebut teknologi five-asix OIS awal tahun ini dengan debut yang akan keluar pada kuartal pertama 2022.
Dengan kata lain, sepertinya stabilisasi yang lebih baik, terutama di ponsel yang lebih terjangkau, bisa menjadi tren besar lainnya tahun depan.
Sony memiliki salah satu pencapaian teknis yang lebih menonjol pada tahun 2021 ketika meluncurkan ponsel dengan kamera telefoto.
Fitur yang terdapat pada Xperia 1 III dan 5 III, menunjukkan bahwa Anda tidak memerlukan kamera telefoto terpisah jika Anda menginginkan performa zoom yang hebat.
Kamera telefoto dan periskop biasa memotret pada faktor zoom tetap, dengan segala sesuatu di antaranya adalah zoom hibrida yang dibantu oleh perangkat lunak.
Sony kini unggul, menampilkan kamera telefoto yang mampu memotret secara native pada 2,9x dan 4,4x untuk kualitas terbaik, walaupun implementasinya dianggap tidak sempurna.
Kelemahan dari solusi tersebut adalah masih bergantung pada zoom hibrida untuk faktor zoom interstisial meskipun menghasilkan kualitas yang lebih tinggi.
Pengalaman zoom lebih fleksibel di atas kertas daripada mengandalkan satu kamera telefoto atau periskop.
Sony diharapkan untuk terus menyempurnakan teknologi ini pada tahun 2022, tetapi di sisi lain Oppo juga bakal meningkatkan taruhan dengan teknologi zoom-nya sendiri.
Oppo mengumumkan modul zoom optik berkelanjutan awal tahun ini, yang mampu bergerak dan memotret dengan mulus di titik mana pun antara ~3,3x dan ~7x.
Perekaman video 8K pertama kali hadir di ponsel pada tahun 2019, ketika Red Magic 3 menawarkan kemampuan 8K/15fps yang cukup mengecewakan.
Untungnya, 2020 ada peningkatan besar berkat seri chipset Snapdragon 865 yang menawarkan dukungan 8K/30fps asli.
Tren ini kemudian berlanjut pada 2021, karena banyak ponsel unggulan yang mendukung kualitas 8K. Hanya saja di 2022 video 8K ini harus dibuat dengan kualitas yang lebih baik.
Meskipun belum bisa untuk kemampuan 8K/60fps, tetapi setidaknya ada peningkatan seperti 8K HDR atau 8K dengan peningkatan stabilisasi.
Google bergabung dengan Samsung dan Huawei pernah menawarkan mode penghapusan objek. Itu memungkinkan pengguna menghapus photobombers atau item tertentu dalam sebuah adegan.
Padahal dalam catatan informasi, Google sebenarnya pertama kali mendemonstrasikan fitur ini sudah lama, yakni pada tahun 2015.
Ini adalah taruhan yang layak bahwa keputusan Google untuk memasukkan fitur ini dapat mendorong perusahaan seperti Xiaomi, Oppo, dan OnePlus untuk menerapkan mode penghapus objek mereka sendiri pada tahun 2022.
Lagi pula, Google menawarkan mode astrofotografi pada tahun 2019 yang telah diikuti oleh Realme dan Vivo. Kemudian lagi, perusahaan menawarkan mode Cinematic Pan tahun lalu yang belum diikuti oleh siapa pun.
Ponsel Pixel 6 juga menawarkan fungsi Motion Mode dan Face Unblur, masing-masing menambahkan motion blur pada gambar dan menghilangkan blur pada wajah. Jadi kita bisa melihat merek saingan mengadopsi fitur ini juga.
Itulah sejumlah ramalan inovasi kamera HP yang mungkin meramaikan industri tersebut di tahun 2022.
(ttf/fjr)