Fakta-fakta DART: Misi Bunuh Diri Tabrak Asteroid Demi Selamatkan Bumi

CNN Indonesia
Senin, 22 Nov 2021 20:03 WIB
Fakta DART, misi bunuh diri NASA menabrak asteroid demi selamatkan Bumi.
Ilustrasi. Fakta DART, misi bunuh diri NASA menabrak asteroid demi selamatkan Bumi. (NASA/JPL-Caltech/ASU)

"Sangat penting bagi kami untuk melacak dan memantau benda-benda kecil ini, serta mengembangkan teknik baru yang dapat membantu kami di masa depan untuk memastikan bahwa jika salah satu dari mereka dan planet Bumi tidak berada di tempat yang sama pada waktu yang sama," ucap Glaze.

"Ini adalah tes kunci yang ingin dilakukan NASA dan lembaga lain sebelum kami benar-benar membutuhkannya," imbuhnya.

NASA memilih sistem Didymos dari dua asteroid karena menawarkan kesempatan unik untuk mendapatkan pengukuran yang tepat dan dampak terkecil. Menurut NASA, pesawat ruang angkasa DART itu sendiri akan benar-benar hancur dan mengeluarkan awan puing, sekaligus membantu mengukur dampaknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Buat NASA, pesan yang dapat diambil dari misi DART adalah demonstrasi teknologi sekaligus cara bagi NASA untuk mendapatkan data berharga tentang bagaimana suatu hari nanti kita dapat membelokkan asteroid super menakutkan yang sedang bertabrakan dengan Bumi.

"Sebagian besar, apa yang ingin kami lakukan adalah mengubah kecepatan objek yang datang sekitar satu sentimeter per detik. Itu tidak terlalu cepat, tetapi jika Anda melakukannya cukup beberapa detik sebelumnya, Anda dapat membuatnya kehilangan Bumi sepenuhnya," sebut tinjauan misi Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins diansir CNET.

Setelah memindahkan DART ke fasilitas pemrosesan muatan SpaceX di Vandenberg Space Force Base di California, anggota tim DART dengan hati-hati mengeluarkan pesawat ruang angkasa dari wadah pengirimannya dan memindahkannya ke dolly rendah.

Pendekatan ini adalah salah satu dari banyak ide untuk menyelamatkan manusia dari asteroid, dan ini dikenal sebagai defleksi oleh penabrak kinetik. Menurut tim, ini adalah pertama kalinya metode ini akan digunakan secara intergalaksi.

"Teknik ini dianggap sebagai pendekatan yang paling matang secara teknologi untuk mengurangi asteroid yang berpotensi berbahaya," demikian pernyataan NASA.



(ttf/eks)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER