Lebih lanjut Eko Budi Lelono menjelaskan saat ini ada tiga gunung api yang berpotensi erupsi besar. Ketiga gunung tersebut saat ini berstatus level III atau siaga dan sudah erupsi secara teratur.
"Kemungkinan erupsi besar kemungkinan itu Ada saja, tapi kan tidak bisa pengumuman ke masyarakat bahwa akan ada erupsi besar," ujar Eko.
"Yang lain juga banyak yang aktif contoh misalnya yang level siaga ada gunung Merapi, gunung Sinabung, gunung Ili Lewotowok itu semuanya erupsi secara teratur," sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati berpotensi erupsi besar, ia tak dapat memastikan kapan ketiga gunung itu bakal memuntahkan isi perut, atau mengeluarkan awan panas guguran skala besar.
Eko mengklaim saat ini pihaknya terus melakukan pantauan aktivitas di seluruh gunung api aktif selama 24 jam.
Hal itu disebutnya lantaran beberapa gunung api aktif sudah mengeluarkan ciri erupsi besar seperti adanya aliran magma ke atas permukaan gunung, kandungan gas kimia, deformasi atau pembengkakan struktur gunung, hingga ketampakan visual.
"Jadi kan kami rekam tuh ada beberapa aktivitas seperti aliran magma ke atas, kemudian gas kimia yang keluar memperlihatkan juga ciri-ciri peningkatan aktivitas, ada deformasi dari gunung. Jadi gunungnya membengkak, kemudian visualisasinya kelihatan keluar asap-asap dan sebagainya," tuturnya.
Pantauan seismik dalam dan dangkal juga diklaim Eko tak luput dari rekaman. Sehingga, apabila menunjukkan parameter semakin banyak, masyarakat bisa waspada dan hati-hati.
Meskipun ada tiga gunung api yang masuk dalam level Siaga, Eko mengklaim pihaknya juga turut memantau aktivitas gunung api yang ada di level I atau berstatus normal.
Ia mengatakan beberapa gunung api aktif seperti di Amerika Serikat dan Jepang terjadi erupsi besar, meskipun dikategorikan level I.
Saat ini Eko mengatakan Badan Geologi sudah memetakan lokasi rawan bencana di setiap gunung api aktif. Hal itu seharusnya menjadi acuan, sehingga apabila terjadi erupsi besar masyarakat setidaknya bisa terhindar.
"Kemudian ikutilah arahan dari BPBD atau pemerintah daerah yang dasarnya informasi yang kami berikan," pungkasnya.
Lebih lanjut apabila ingin mendapatkan informasi terkait aktivitas gunung api bisa diperoleh dari pusat vulkanologi mitigasi bencana geologi di badan geologi.
"Mungkin bisa dilihat di pos pengamat,dan juga bisa akses ke magma.esdm," tutur Eko.