Jalan Penemuan Zealandia, 'Benua' Tersembunyi di Dasar Laut

CNN Indonesia
Rabu, 05 Jan 2022 12:45 WIB
Para peneliti kini terus melakukan penelitian dan pemetaan terhadap Zealandia, benua yang disebut tenggelam puluhan juta tahun lalu.
Ilustrasi. Para peneliti kini terus melakukan penelitian dan pemetaan terhadap Zealandia, benua yang disebut tenggelam puluhan juta tahun lalu. (Foto: AP/Matias Delacroix)

Data pemetaan juga akan dimasukkan ke dalam proyek yang lebih besar, kolaborasi Seabed 2030 yang bertujuan untuk membuat peta dasar laut yang komprehensif dan tersedia untuk umum pada 2030.

Menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA), kurang dari 10 persen dari dasar laut telah dipetakan dengan metode sonar modern yang menggunakan suara untuk mengungkap topografi bawah laut.

Ekspedisi Seafloor to Seabird tidak hanya mengumpulkan informasi tentang topografi, tetapi juga data tentang intensitas medan magnet di seluruh area.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerak samudera dan kerak benua terbuat dari konsentrasi mineral yang berbeda dengan tanda magnetik yang berbeda, data ini akan memungkinkan para peneliti untuk merekonstruksi pecahan Gondwana.

"Dasar laut penuh dengan petunjuk untuk memahami sejarah geologi yang kompleks dari lempeng benua Australia dan Selandia," kata Gürer.

Zealandia dan Cincin Api

Pengeboran dasar laut pada 2020 telah mengungkapkan bahwa benua hilang Zealandia mengalami perubahan ketinggian yang dramatis antara sekitar 50 juta dan 35 juta tahun yang lalu.

Temuan baru dari ekspedisi ini, yang diterbitkan di jurnal Geology, mengisyaratkan proses topografi ini mungkin disebabkan oleh reaktivasi luas dari patahan kuno yang terkait dengan pembentukan Cincin Api Pasifik barat yang terkenal.

Sejak 1970-an, Zealandia mengalami penipisan kerak karena terpisah dari Gondwana sekitar 85 juta tahun yang lalu.

Ahli geofisika di Victoria University of Wellington di Selandia Baru dan penulis utama penelitian, Rupert Sutherland mengatakan bahwa setelah proses tektonik yang menyebabkan penipisan tersebut, Zealandia kemudian "tidak melakukan apa pun selain pendinginan dan penurunan perlahan."

Tetapi fosil di wilayah inti pengeboran yang dikumpulkan pada 2017 oleh International Ocean Discovery Program Expedition 371 menunjukkan bahwa selama masa Kenozoikum awal, bagian dari Zealandia utara naik 1-2 kilometer sementara bagian lain surut dengan jumlah yang sama sebelum seluruh benua tenggelam satu kilometer di bawah air.

Waktu dari transformasi topografi ini bertepatan dengan reorganisasi global lempeng tektonik yang dibuktikan dengan pembengkokan di rantai gunung laut Emperor-Hawaii, reorientasi banyak pegunungan di tengah laut, dan permulaan subduksi di sabuk yang masih mengelilingi sebagian besar Pasifik barat.

Ekspedisi pengeboran ke Zealandia mungkin menawarkan wawasan baru ke dalam proses tektonik ini.

"Salah satu hal menakjubkan tentang pengamatan kami adalah bahwa mereka mengungkapkan tanda-tanda awal Cincin Api yang hampir bersamaan di seluruh Pasifik barat," kata Sutherland, mengutip dari Science Daily.

Kemudian Sutherland menambahkan karena proses tersebut mendahului reorganisasi lempeng tektonik global, para ilmuwan perlu menemukan penjelasan tentang bagaimana subduksi dimulai di area yang begitu luas dalam waktu yang singkat.

(lnn/fjr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER