5 Tanda Penipuan Online, Waspada Terbawa Perasaan

CNN Indonesia
Senin, 10 Jan 2022 06:16 WIB
Sejumlah tanda penipuan online harus jadi perhatian agar tidak menjadi korban dan alami kerugian.
Sejumlah tanda penipuan online harus jadi perhatian agar tidak menjadi korban dan alami kerugian. (Foto: iStock/Chainarong Prasertthai)

4. Mencari database

Penipu umumnya mencoba menarik perhatian calon korban melalui serangkaian tugas sederhana ketika mereka mengunjungi situs web penipuan dari surel atau pesan obrolan.

Calon korban kemungkinan akan menemukan survei singkat atau memilih sejumlah kotak yang diduga berisi hadiah.

Pada beberapa kasus yang cukup sering, para penipu online akan memperlihatkan animasi yang menunjukkan pencarian basis data (misalnya untuk status pemenang hadiah mereka) dan kemudian meminta korban untuk mengisi formulir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkadang calon korban juga mungkin diundang untuk membaca ulasan atau komentar (palsu) dari "pemenang sebelumnya".

Menurut Dedenok, baru-baru ditemukan bot yang terlibat dalam obrolan dengan menyamar sebagai pengacara, konsultan, atau karyawan pendukung.

Terlepas dari detail skenario yang ada, tujuan keseluruhannya sederhana dan jelas, yakni membuat orang tersebut menginvestasikan sedikit waktu dan membuat mereka tetap berada di halaman situs penipuan.

Sehingga semakin banyak investasi yang mereka berikan, semakin kecil kemungkinan mereka untuk menutup halaman saat pembayaran diminta, dan itu pembayaran tersebut akhirnya akan terjadi.

Saat situs web yang menjanjikan uang dalam jumlah besar meminta terlalu banyak data konfidensial yang tidak diperlukan, Kaspersky menyarankan Anda untuk segera menutup laman tersebut.


 
5. Meminta sedikit biaya di awal

Trik favorit lain bagi penipu setelah mendapat perhatian dari calon korban adalah meminta sedikit biaya.

Para penipu online biasanya akan meminta korban untuk melakukan transfer demi keperluan verifikasi kartu atau pembayaran pendaftaran di beberapa database.

Penipu akan bersikeras biaya tersebut diperlukan, dan tanpa biaya tersebut korban tidak dapat menerima hadiah yang dijanjikan.

Jumlah yang diminta biasanya cukup kecil dan tidak signifikan dan bahkan mungkin disebutkan akan dikembalikan pada kemudian hari.

Biaya ini adalah hal pertama yang dapat dicuri dari korban. Dan pada akhirnya tidak akan pernah ada hadiah, melainkan hanya kemungkinan kehilangan lebih banyak apabila korban membagikan detail kartu kredit dengan penipu.

Para pelaku kejahatan siber terus-menerus menemukan cara baru untuk memonetisasi kepercayaan dan kelemahan para pengguna.

Cukup dengan mengenali lima tanda ini, Anda dapat menghindari sebagian besar skema penipuan yang ada saat ini.

(lnn/fjr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER