Hasil Analisis BMKG soal Waterspout di Selat Bali

CNN Indonesia
Rabu, 12 Jan 2022 11:01 WIB
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) paparkan hasil analisis fenomena waterspout yang terjadi di Selat Bali beberapa waktu lalu.
Ilustrasi waterspout. (AFP/VALERY HACHE)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) paparkan hasil analisis fenomena waterspout yang terjadi di Selat Bali beberapa waktu lalu.

Sebelumnya fenomena alam waterspout dilaporkan terjadi di wilayah Selat Bali pada pukul 12.30 WIB, Selasa (11/1).

Fenomena waterspout bukanlah fenomena yang asing, terlebih bagi masyarakat yang tinggal di wilayah dekat perairan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fenomena ini masih berkaitan dengan fenomena alam lainnya, yakni puting beliung.

"Apabila fenomena [waterspout] yang mirip puting beliung tersebut terjadi di perairan maka istilahnya dinamakan Waterspout, mekanisme pembentukan kedua fenomena tersebut adalah sama berasal dari sistem awan CB [Cumulonimbus]," kata Miming Saepudin, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG kepada CNNindonesia.com, Selasa (11/1).

Puting beliung sendiri adalah fenomena angin kencang yang berputar dan berbentuk seperti belalai. Puting beliung keluar dari awan jenis CB dan terjadi di wilayah daratan.

Fenomena puting beliung terbentuk dari sistem awan cumulonimbus, namun tidak semua awan tersebut menimbulkan angin puting beliung.

"Puting beliung terbentuk dari sistem Awan jenis CB, tetapi perlu dipahami adalah tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena puting beliung, ada kondisi tertentu lain yang menyebabkan terjadinya fenomena puting beliung," papar Miming.

"Seperti kondisi labilitas atmosfer yang melebihi ambang batas tertentu yang mengindikasikan udara sangat tidak stabil dan kondisi angin di sekitarnya," imbuhnya.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Imbauan BMKG pada Masyarakat

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER