Erupsi gunung berapi di antaranya Gunung Tonga yang terjadi pada Sabtu (15/1) telah menciptakan pulau-pulau kecil baru di wilayah Samudera Pasifik.
Erupsi gunung berapi bawah laut Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai telah menyebabkan tsunami yang menyapu wilayah pesisir Tonga, dan menyebabkan kerusakan yang cukup signifikan di wilayah tersebut.
Erupsi gunung tersebut juga telah membuat sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Selandia Baru, dan Australia berada dalam status waspada tsunami usai sejumlah wilayah mencatat adanya peningkatan tinggi gelombang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Setelah peringatan waspada tsunami di wilayah-wilayah tersebut dicabut, erupsi gunung berapi di Tonga ini menyisakan fakta yang menarik, yakni kehadiran pulau kecil baru akibat erupsi gunung.
Gunung berapi Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai yang terletak sekitar 65 kilometer utara Ibu Kota Nuku'alofa mengalami beberapa kali erupsi dalam beberapa tahun ke belakang.
Dilansir dari Aljazeera, material vulkanik Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai dilaporkan menembus permukaan laut pada letusan 2009.
Pada 2015, gunung berapi bawah laut Tonga meletus dan membentuk pulau-pulau baru di sekitar gunung. Menurut perusahaan citra satelit Planet Labs, para ilmuwan saat itu mengira pulau akan terkikis dalam beberapa bulan, namun, tujuh tahun kemudian yang terjadi justru sebaliknya. Pulau yang sama telah tumbuh dan menjadi terus besar berkat letusan akhir pekan lalu.
Dalam waktu singkat Gunung Tonga beberapa kali meletus. Pada 20 Desember 2021, kemudian pada 13 Januari. Dua hari kemudian gunung kembali meletus yang menyebabkan tsunami di Tonga. Erupsi terakhir diakui meningkatkan ukuran pulau-pulau kecil yang ada di Samudera Pasifik.
Lihat Juga : |
Sedangkan pada 2015, gunung tersebut memuntahkan begitu banyak batu besar dan abu ke udara, menyebabkan terbentuk pulau baru berukuran panjang 2 kilometer dan lebar 1 kilometer, serta tinggi 100 meter.
"Citra menangkap pandangan jelas pertama dari struktur pulau baru pada 2 Januari 2022," kata Dan Slayback, seorang ilmuwan peneliti di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Maryland, mengutip dari Futurism.
Ahli membandingkan citra PlanetScope dari pertengahan Desember, sebelum letusan terbaru dimulai, yang mana luas permukaan pulau tampaknya telah meluas hampir 45 persen karena hujan abu.
(lnn/mik)