BSSN Ungkap Motif Pelaku Bocorkan Data JDIH

CNN Indonesia
Selasa, 01 Feb 2022 12:07 WIB
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkap motif pelaku yang membocorkan data situs Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) ke internet.(Foto: jdih.bssn.go.id)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkap motif pelaku yang diduga membocorkan data situs Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) ke internet, Senin (31/1) kemarin. Menurut BSSN moti pelaku adalah untuk menunjukkan eksistensinya.

Menurut Juru Bicara BSSN, Anton Setyawan, data itu kemungkinan diperoleh pelaku ancaman (threat actor) sejak 14 Maret 2021 dan dirilis di tahun berikutnya.

"Dipublikasikan di forum deep web pada tanggal 31 Januari 2022 dengan motivasi diperkirakan untuk menunjukkan eksistensi pelaku ancaman," kata Anton dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (2/1).

Sebelumnya dugaan kebocoran data di JDIH milik BSNN disampaikan akun Twitter @DarkTracer pada Senin (31/1).

"Database JDIH BSSN bocor ke deep web dilakukan aktor tak bertanggung jawab," tulis akun yang kerap mengungkap kebocoran data di internet.

JDIH merupakan sistem informasi Jaringan Dokumen dan Informasi Hukum yang bisa diakses publik.

Sementara itu, deep web adalah situs internet tersembunyi yang tak terindeks di mesin pencarian seperti Google, Firefox, dan Bing.

Data yang ada di forum deep web, menurut Anton, meliputi artikel, dokumen hukum, aturan, dokumentasi kegiatan, sebagai bahan sosialisasi serta beberapa data lain. Sistem ini merupakan sistem lama yang sedang dalam proses pembaharuan.

Meski demikian insiden kebocoran itu tak banyak berdampak di sektor bisnis BSSN ataupun data lain.

"Kejadian ini tidak berpengaruh terhadap proses bisnis di BSSN. Adapun data lainnya tidak terdampak akibat kejadian ini. " kata dia.

Di internal BSSN, insiden kobocoran data itu dilaporkan tim cyber threat intelligence (CTI) dari Direktorat Operasi Keamanan Siber.

Laporan tersebut diterima BSSN-CSIRT untuk kemudian dilakukan investigasi lebih lanjut.

Menanggapi pembobolan data itu, BSSN mengambil sejumlah langkah yakni melaksanakan proses respons dan pemulihan serta mencegah dampak lanjutan, dan melakukan penelusuran terhadap akun pelaku kejahatan.

Namun, hingga pukul 9.51 situs https://jdih.bssn.go.id/ masih belum bisa diakses dan dalam proses pemulihan.

"Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, namun kami sedang melakukan perawatan rutin saat ini," tulis laman tersebut.

(isa/ptj)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK