Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah yang saat ini sedang dikunjungi aparat kepolisian bersenjata lengkap sempat mengalami internet down pada Selasa (8/2) pagi, menurut pernyataan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).
"Kondisi saat ini, internet di Wadas juga sedang down, sehingga menyulitkan untuk berkabar melalui sosial media. Selain itu ribuan aparat sudah berkumpul dilapangan belakang Polsek Bener, bersenjata lengkap dengan tameng beserta anjing," katanya dalam sebuah cuitan, Selasa (8/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam cuitan lain, YLBHI juga menyebutkan situasi sekarang berkaitan dengan rencana pengukuran di Desa Wadas untuk keperluan penambangan batuan andesit di wilayah tersebut. Aktivitas penambangan ini adalah satu kesatuan dengan Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan Bendungan Bener.
YLBHI juga menyatakan dalam pernyataannya bahwa "Pagi ini juga, sinyal di Desa Wadas tiba-tiba hilang, berbarengan dengan apelnya ratusan polisi pada jam 8 pagi di Lapangan Kaliboto."
Selain internet dan sinyal mati, listrik di Desa Wadas disebut padam pada malam sebelumnya.
"Saya dapat informasi semalam listrik di Wadas mati. Dan saat ini teman-teman Wadas ngabari kesulitan mengirim informasi karena ada gangguan internet disana," kata Julian Duwi Prasetia, Kepala divisi advokasi LBH Yogyakarta kepada CNNIndonesia.com, Selasa (8/2).
Operator Telkomsel dan XL Axiata menyatakan tidak ada gangguan jaringan di Desa Wedas. Sementara itu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sejauh ini belum merespons pertanyaan terkait situasi internet down di Wedas saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Aktivitas polisi di Desa Wadas bukan kali pertama terjadi. Pada November 2021, warga menyebut sejumlah aparat kepolisian beratribut lengkap seperti senapan laras panjang dan rompi anti peluru kerap wara-wiri di wilayah mereka.
Aktivitas tersebut dianggap warga sebagai upaya intimidasi serta teror terhadap warga setempat.
(lom/fea)