Metaverse terus populer dan merupakan evolusi dunia digital. Di tengah internet yang terus berkembang penggunaan Metaverse juga terus meningkat dan digunakan untuk peluncuran suatu produk.
Salah satu perusahaan yang kini menggunakan Metaverse untuk peluncuran produk adalah Samsung. Samsung mengadakan peluncuran ponsel terbarunya seri Galaxy S22 di sebuah tempat bernama 873X di platform metaverse Decentraland.
Associate Professor SEB Telkom University Andry Alamsyah menyebut fenomena terjunnya perusahaan atau merek ke dunia metaverse dikarenakan perusahaan ingin menawarkan pengalaman yang lebih pada konsumen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian selain untuk media promosi, Andry mengatakan perusahaan kemungkinan akan mengadaptasi metaverse untuk keperluan operasional kantor seperti meeting, terutama di tengah pandemi Covid-19.
"Kita tidak memungkinkan lagi ketemu langsung kita pakai online biasanya pakai zoom tapi kan zoom itu limited experiencenya, rasanya juga yang ditawarkan hanya dua dimensi. Jadi itu bedanya metaverse dan ga metaverse, yaitu dua dimensi dan tiga dimensi," ujarnya kepada CNNIndonesia.com lewat sambungan telepon, Rabu (9/2).
Lebih lanjut, perkembangan metaverse yang menjadi semakin dekat dengan masyarakat akan berbanding lurus dengan ketersediaan teknologi penunjang seperti kacamata realitas virtual (VR), seperti Oculus.
Ketersediaan tersebut tak hanya mencakup suplai, namun harga yang murah akan membuat pemanfaatan teknologi ini semakin luas.
"Kita tidak akan lihat dalam waktu lama, mungkin dalam waktu setahun ke depan kita akan melihat teknologi 3D ini tumbuh. Seiring dengan teknologi untuk melihatnya itu menjadi murah, Oculus murah dan atau versi yang lebih murah dari oculus tapi punya kemampuan yang sama," tutur Andry.
Dengan kehadiran perangkat, Andry menyebut sejumlah penyedia layanan kemungkinan akan meningkatkan layanannya untuk dapat memberikan pengalaman yang lebih nyata melalui Metaverse.
Hal tersebut dikarenakan ketersediaan perangkat yang mampu memenuhi kebutuhan pasar baik dari segi suplai maupun harga akan mempermudah penyedia layanan untuk memasarkan produknya. Lain cerita jika penyedia layanan mengembangkan layanan terlebih dahulu, tanpa ada perangkat yang bisa mendukung layanannya.
Lebih lanjut, Andry mencontohkan kehadiran video dengan kualitas HD di YouTube beberapa tahun silam yang awalnya hanya hadir dalam jumlah sedikit. Kemudian setelah semakin banyak perangkat yang mendukung tampilan HD, video dengan kualitas tersebut pun semakin banyak.
(lom/mik)