Unair: 63 Relawan Disuntik Vaksin Merah Putih Tahap Uji Klinis Fase 1
Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih, Fedik Abdul Rantam mengatakan sebanyak 63 relawan telah disuntik Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga dan PT Biotis Pharmaceuticals sebagai tahapan uji klinis tahap I per Kamis (10/2).
"Mulai kemarin dan sampai hari ini peserta volunteer dapat 63 orang. Dan besok sudah selesai cukup sampai 90 orang. Ini fase [uji klinis] pertama," kata Fedik di Kantor MUI, Jakarta, Kamis (10/2).
Fedik merinci total ada 90 relawan yang akan diberikan vaksin Merah Putih di fase uji klinis tahap I di RSUD dr Soetomo Surabaya.
Bila teruji khasiatnya, Ia mengatakan tim akan melanjutkan uji klinis fase 2 pada bulan depan. Nantinya, terdapat 400-500 relawan yang akan disuntik vaksin tersebut di uji klinis fase 2 tersebut.
"Dan Insyallah pada April itu akan menginjak ke fase 3. Jika semua hasil vaksinasi ini aman. Itu syarat yang harus kita lalui. Karenanya mohon doanya. Sehingga vaksin buatan teman-teman Indonesia, ini asli buatan kami sendiri. Semoga ke depan jadi lebih baik lagi," kata Fedik.
Di sisi lain, Fedik mengaku bersyukur Vaksin Merah Putih besutannya telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI. Ia pun berharap vaksin ini bisa memenuhi aspek keamanan, khasiat dan kehalalannya ke depan.
"Semoga Agustus ini bisa memanfaatkan Vaksin Merah Putih ini sebagai vaksin primer maupun booster," ucap dia.
Sebelumnya, MUI telah menyatakan bahwa Vaksin Merah Putih buatan Unair dan PT Biotis halal dan suci untuk digunakan.
Menkes Budi Gunadi Sadikin telah berencana Vaksin Merah Putih akan digunakan sebagai vaksin booster dan vaksin bagi anak jika proses uji klinis dan segala perizinan telah dirampungkan.
"Kami sudah diskusikan di dalam dan perhitungan bahwa vaksin Merah Putih bisa digunakan untuk booster dan vaksin anak," ucap Budi.
(rdn/mik)