McDonald's Bakal Buka Cabang di Metaverse

CNN Indonesia
Senin, 14 Feb 2022 05:31 WIB
McDonald's akan membuka gerainya di metaverse. Restoran cepat saji ini telah mengajukan aplikasinya pada awal bulan ini.
McDonald's bakal buka cabang di Metaverse. (istockphoto/robas)
Jakarta, CNN Indonesia --

McDonald's akan membuka gerainya di metaverse. Restoran cepat saji itu telah mengajukan 10 aplikasi ke Kantor Paten dan Merek Dagang AS awal bulan ini untuk merek McDonald's dan McCafe.

Merek dagang itu merujuk pada produk makanan dan minuman virtual. McDonald's, yang memiliki lebih dari 39 ribu lokasi di sekitar 100 negara mengklaim bahwa mereka akan dapat mengirimkan makanan secara daring.

"Anda nongkrong di metaverse dan lapar. Anda tidak perlu meletakkan headset Anda. Anda masuk ke McDonald's dan memesan. Itu tiba di depan pintu Anda beberapa saat kemudian," kata pengacara merek dagang, Josh Gerben, mengutip Business Standard.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendaftaran McDonald's kepada Kantor Paten dan Merek Dagang AS disebut akan memakan waktu sekitar delapan bulan.

"Saya pikir Anda akan melihat setiap merek yang dapat Anda ajukan mengajukan pengajuan ini dalam 12 bulan ke depan," kata Gerben, kepada Forbes.

Metaverse terus populer dan merupakan evolusi dunia digital. Di tengah internet yang terus berkembang, penggunaan Metaverse juga terus meningkat dan digunakan untuk peluncuran suatu produk.

Sebelumnya, Samsung telah meluncurkan ponsel terbarunya seri Galaxy S22 di sebuah tempat bernama 873X di platform metaverse Decentraland.

Associate Professor SEB Telkom University, Andry Alamsyah menyebut, fenomena terjunnya perusahaan atau merek ke dunia metaverse terjadi karena keinginan perusahaan untuk menawarkan pengalaman yang lebih pada konsumen.

Kemudian, selain untuk promosi media, Andry mengatakan, kemungkinan perusahaan akan mengadaptasi metaverse untuk keperluan operasional kantor seperti rapat, terutama di tengah pandemi Covid-19.

"Kita tidak mendukung lagi ketemu langsung, kita pakai online biasanya pakai Zoom. Tapi, kan, Zoom itu limited experiencenya, rasanya juga yang ditawarkan hanya dua dimensi. Jadi itu bedanya metaverse dan enggak metaverse, yaitu dua dimensi dan tiga dimensi," ujarnya kepada CNNIndonesia.com lewat sambungan telepon, Rabu (9/2).

(fby/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER