Perusahaan mesin pencari, Google memblokir media-media yang didanai pemerintah Rusia, termasuk RT, untuk mendapatkan pendapatan dari iklan sebagai bentuk sanksi invasi ke Ukraina. Google juga melarang media Rusia menerima iklan di video YouTube mereka.
"Menanggapi perang di Ukraina, kami menghentikan monetisasi Google atas media yang didanai pemerintah Rusia di seluruh platform kami," kata Google dalam sebuah pernyataan kepada CNN, dikutip Senin (28/2).
"Kami secara aktif memantau perkembangan baru dan akan mengambil langkah lebih lanjut jika perlu," sambung pernyataan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengumuman ini menandai pukulan terbaru bagi media Rusia di tengah invasi Ukraina.
Dalam pernyataan terpisah akhir pekan kemarin, YouTube mengatakan akan menghentikan sementara sejumlah akun pemerintah Rusia. Imbasnya perusahaan telah menghapus ratusan hingga ribuan video selama beberapa hari terakhir, termasuk akun yang diduga untuk menjalankan praktik penipuan.
Sebelumnya, Meta induk Facebook, Intagram dan Messegger juga membatasi konten di Rusia dan Ukraina atas perintah pemerintah Ukraina. Kepala kebijakan keamanan Meta Nathaniel Gleicher menyebarkan informasi ini di akun Twitter miliknya.
Terkait pembatasan penggunaan media sosial di bawah Meta di Rusia, Kementerian Komunikasi Rusia mengklaim Facebook melanggar hak dan kebebasan warga Rusia. Mereka juga menuduh jaringan sosial telah menutup beberapa saluran media di Rusia.
Kepala urusan global perusahaan Nick Clegg membantah Meta telah melakukan penutupan akseswarga Rusia ke anak usaha Meta. Menurut Clegg pihaknya hanya sebatas membatasi penggunaan media sosial di bawah Meta, bukan menutupnya.
"Orang Rusia biasa menggunakan aplikasi kami [Meta] untuk mengekspresikan diri dan lainnya. Kami ingin mereka terus membuat suara mereka didengar, membagikan apa yang terjadi, dan mengatur," ucap Clegg.
Di satu sisi, Google Maps juga memblokir dua fitur di Ukraina yang memberikan informasi kepada pengguna secara real time. Google membuat perubahan dalam upaya membantu menjaga keamanan Ukraina setelah berkonsultasi dengan pejabat lokal.
Kondisi Rusia dan Ukraina memanas dalam beberapa hari terakhir. Kedua negara pun dikabarkan akan melakukan konsolidasi di Belarus.
(ryh/mik)