Permintaan 'pulang kampung' dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada pemuda Nahdlatul Ulama Ainun Najib yang sedang bekerja di luar negeri mencuri perhatian warganet.
Berbagai respons muncul dari netizen, termasuk salah satu akun Twitter, @hrdbacot, yang membuat polling soal pendapat warganet. Polling ini mendapat perhatian Ainun yang me-retweet hasil polling tersebut.
Pada polling tertulis 'Kalau lu dipanggil presiden pulang ke Indonesia buat berkarier. Bakalan pulang atau engga? Sila dipilih'. Ada dua pilihan polling yaitu 'pulang' dan 'ogah gua'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil polling yang dipantau pada Selasa (1/3) pukul 21.00 WIB menunjukkan 93 persen memilih 'ogah gua'. Tercatat ada 12.886 akun Twitter yang mengikuti polling ini.
Selain memilih opsi polling, warganet juga memberi banyak komentar. Banyak dari mereka yang setuju Ainun menetap di luar Indonesia meski diminta langsung untuk pulang oleh pemimpin negeri.
Sementara itu akun lain berkomentar membantu negeri tidak harus pulang ke Indonesia. Hal itu yang mungkin dapat diambil Ainun.
Akun lain mewakili pilihan untuk pulang ke Indonesia, namun dengan berbagai pertimbangan.
Sementara Ainun membalas poling itu dengan ikon mata melirik sembari memberi tanda tanya.
Permintaan Jokowi disampaikan ketika dialog dengan Head of Analytics, Platform and Regional Bussiness Grab Singapura Ainun Najib, Software Engineer Google UK Chairuni Aulia, dan Technology Lead of SeaMoney Singapura Rangga Garmastewira secara daring pada Selasa (1/3).
"Harapan saya pulang semua saja lah, pulang. Di sini banyak. Ada opportunity dan perusahaan gede di sini ada semuanya," kata Jokowi.
Ainun lantas menjawab ada dua kunci, yakni peluang dan stabilitas agar para diaspora Indonesia praktisi teknologi mau kembali ke Indonesia.
"Kuncinya dua. Opportunity dan stability. Indonesia punya opportunity. Stability agak tricky, ada pertimbangan keluarga, karier. Kalau saya pertimbangan soal pendidikan anak-anak, health care. Itu yang mungkin masih bisa diperbaiki di Indonesia," kata Ainun.
(ryh/fea)