Mengenal LSD, Penyakit Kutil Sapi yang Ditemukan di Riau

CNN Indonesia
Senin, 07 Mar 2022 16:30 WIB
Ilustrasi. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

sapi(LSD) atau penyakit kutil sapi dilaporkan berbahaya, bahkan dapat berujung kematian bagi hewan ternak tersebut. Penyakit yang berasal dari virus ini menyebar melalui serangga pengisap darah.

Baru-baru ini kasus ternak tertular penyakit LSD ditemukan di Riau. Menanggapi hal tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) telah berjanji mengerahkan sumberdaya untuk menangani penyakit kutil sapi itu.

LSD sendiri adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan Lumpy Skin Disease Virus (LSDV). Virus ini bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae.

Virus LSD umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau. Belum ada laporan terkait kejadian LSD pada hewan ternak lain seperti kambing dan domba.

Penularan LSD bisa terjadi melalui kontak langsung antarkulit hewan. Selain itu, virus ini juga diekskresikan melalui darah, leleran hidung dan mata, air liur, semen dan susu.

Secara mekanik, virus ini ditularkan serangga pengisap darah seperti nyamuk dan kutu.

Sapi yang terjangkit LSD akan mengalami demam, bintil pada kulit, dan juga dapat menyebabkan kematian terutama jika hewan tersebut belum pernah terkena virus.

Dilansir dari Otoritas Keamanan Makanan Eropa (EFSA), langkah pengendalian yang dapat dilakukan untuk menangani penyebaran penyakit kutil sapi adalah vaksinasi dan pemusnahan hewan yang terinfeksi.

Selain kedua langkah tersebut, peternak perlu melakukan kontrol pada sapinya agar tidak berinteraksi dengan sapi terinfeksi.

Penyebaran LSD

Dilansir dari Layanan Informasi Penyakit Hewan Nasional (NADIS) Inggris, LSD pertama kali dideskripsikan di Zambia pada 1929. Kemudian selama 85 tahun berikutnya, LSD terus menyebar ke sebagian besar Afrika dan ke Timur Tengah.

Pada 2015, virus ini masuk ke daratan Eropa di Yunani, serta Kaukasus dan Rusia. Lalu pada 2016, virus menyebar lebih jauh ke timur ke Balkan, utara menuju Moskow, dan barat ke Kazakhstan.

Di Asia, LSD dilaporkan mulai ditemukan di China dan India pada 2019. Lalu setahun setelahnya dilaporkan muncul di Nepal, Myanmar dan Vietnam. Pada 2021, LSD telah dilaporkan di Thailand, Kamboja dan Malaysia. Dan baru-baru ini ditemukan di Indonesia.

(lom/fea)


KOMENTAR

TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK