Mengenal S-400 Triumph Rusia, Anti-Jet Tempur AS, Jerman dan Ukraina

CNN Indonesia
Jumat, 11 Mar 2022 12:10 WIB
S-400 Triumph adalah sistem rudal darat-ke-udara (SAM) yang dirancang Rusia. Alat ini mampu melumpuhkan jet tempur dan pesawat komersial.
Sistem pertahanan anti-pesawat S-400 Triumph digunakan dalam perang Rusia vs Ukraina. (Foto: ASSOCIATED PRESS/Anonymous)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sistem pertahanan anti-pesawat S-400 Triumph digunakan dalam perang Rusia vs Ukraina. Peralatan ini bisa menembak jet tempur dan pesawat komersial yang bergerak di kejauhan.

S-400 Triumph adalah sistem rudal darat-ke-udara (SAM) yang dirancang Rusia. Alat ini mampu melumpuhkan pesawat, kendaraan udara tak berawak (UAV), rudal jelajah, dan memiliki kemampuan pertahanan rudal balistik.

Rudal ini merupakan generasi keempat SAM Rusia jarak jauh, dan penerus S-200 dan S-300. Misi dan kemampuan S-400 secara garis besar sebanding dengan sistem Patriot Amerika Serikat (AS).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, tidak seperti sistem rudal patriot, S-400 tidak menggunakan teknologi pertahanan rudal balistik hit-to-kill. Teknologi tersebut dikembangkan Rusia untuk rudal 77N6.

Rusia mulai mengembangkan S-400 pada 1993. Pembatasan anggaran setelah runtuhnya Uni Soviet membatasi kemampuan Rusia untuk merancang sistem yang sama sekali baru. Sehingga 70-80 persen teknologi yang digunakan desain awal S-400 diambil dan diadaptasi dari S-300, termasuk wadah penyimpanan rudal, peluncur, dan radar.

Sistem S-400 sendiri mulai beroperasi pada 2007 dan masuk ke layanan First Air Defense Corps yang bertanggung jawab untuk mempertahankan Moskow.

Dilansir dari Missile Threat, S-400 menggunakan seri rudal 48N6. Rudal-rudal ini memungkinkannya untuk mengenai target udara pada jarak hingga 250 kilometer dan mampu mencegat rudal balistik dalam radius 60 kilometer, menggunakan hulu ledak fragmentasi berdaya ledak 143 kilogram.

Seri rudal lain yang digunakan S-400 adalah 40N6, rudal jarak jauh yang dapat memperluas kemampuan sistem pertahanan udara hingga 400 kilometer.

Meski demikian, status pengembangan rudal 40N6 saat ini tidak jelas, dan masih ada pertanyaan kemungkinan kemampuan radar S-400 digunakan pada 40N6.

S-400 Triumph dikembangkan untuk memberikan dampak langsung. Rudal tersebut dirancang untuk melumat benda bergerak cepat di udara.

Sistem komando dan kontrol 55K6E dari S-400 Triumph ditempatkan pada kendaraan pengangkutnya dan juga bisa digerakkan dari jarak jauh atau disebut pos komando.

Dilansir dari Army Technology, pos komando tersebut dilengkapi dengan konsol LCD untuk memproses data pengawasan ruang udara. Perangkat ini mengontrol dan memantau radar pengawasan jarak jauh, melacak ancaman udara, memprioritaskan ancaman, dan mengoordinasikan dengan sistem lainnya.

Sistem ini kerap dipasang pada sistem pertahanan lain seperti SA-12, SA-23, dan S-300 karena teknologinya sangat canggih.

(lom/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER