Mengenal Deltacron, Gabungan Mutasi Virus Corona Varian Delta-Omicron

CNN Indonesia
Minggu, 13 Mar 2022 10:30 WIB
Badan Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini telah mengkonfirmasi temuan varian SARS-CoV-2 anyar, yakni Deltacron. Apa itu Deltacron?
Ilustrasi. WHO mengkonirmasi temuan varian baru virus corona penyebab Covid-19, yakni Deltacron. (Solodovnikov A. & Arkhipova V. via Wikimedia Commons)

Dibahas Sejak Januari 2022

Pada awal tahun kemarin, profesor ilmu biologi di Universitas Cyprus Leondios Kostrikis mengungkap tanda genetik seperti Omicron dalam genom Delta. Atas temuan itu ia memberi nama Deltacron.

Kostrik dan timnya pada pekan lalu telah menemukan 25 kasus mutasi. Kemudian temuan tersebut dilaporkan serta dikirim sampelnya ke GISAID pada 7 Januari, untuk melacak mutasi virus. Namun demikian, para ilmuwan saat itu menganalisis bahwa temuan Deltacorn itu kemungkinan besar merupakan kesalahan laboratorium dan bukan varian baru yang mengkhawatirkan global.

Kepala Genomics Initiative Covid-19 di Institut Welcome Sanger Inggris Jeffrey Barrett kala itu mengatakan dugaan mutasi terletak pada bagian genome yang rentan terhadap kesalahan dalam prosedur pengurutan genome.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini pasti bukan rekombinan biologis dari garis keturunan Delta dan Omicron," kata Barret dikutip AFP, Senin (10/1).

Seberapa Bahaya Deltacron?

Para ahli dengan cepat menekankan bahwa varian rekombinan tidak jarang terjadi, dan Deltacron bukan yang pertama dan tidak akan mungkin menjadi temuan varian rekombinan yang terakhir terjadi untuk Covid-19.

"Ini terjadi setiap kali kita berada dalam periode peralihan dari satu varian dominan ke varian lain, dan biasanya merupakan keingintahuan ilmiah tetapi tidak lebih dari itu," kata Eks Pimpinan Inisiatif Genomik Covid-19 di Wellcome Trust Sanger Jeffrey Barrett.

Barrett menambahkan, dengan masih terbatasnya temuan varian Deltacron yang teridentifikasi sejauh ini, maka belum ada cukup bukti dan data tentang tingkat keparahan varian atau seberapa baik vaksin masih memiliki efikasi tinggi dalam memberikan proteksi terhadap individu.

"Ini telah terlihat di Inggris beberapa kali, dan sejauh ini tampaknya sangat langka di berbagai negara di dunia, dengan hanya beberapa lusin sequence di antara jutaan Omicron. Jadi saya rasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan saat ini, meski saya yakin varian ini akan terus dipantau," pungkasnya.

(khr/asr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER