Mengenal Senjata-senjata Korea Selatan yang Dilirik Presiden Ukraina

CNN Indonesia
Selasa, 12 Apr 2022 20:57 WIB
Perusahaan otomotif asal Korea Selatan ikut memproduksi perlengkapan militer seperti senjata dan kendaraan tempur.
Ilustrasi kekuatan militer Korsel. Presiden Ukraina meminta bantuan Negeri Ginseng untuk melawan Rusia. (Foto: via REUTERS/POOL)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sederet persenjataan asal Korea Selatan (Korsel) diminta dikirim ke Ukraina untuk memperkuat perlawanan invasi Rusia yang sudah berlangsung hampir dua bulan.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutarakan permintaan kepada Korsel itu melalui pesan video kepada anggota parlemen Korea Selatan pada pekan lalu. Dia meminta dikirim senjata-senjata antipesawat dan antirudal.

Sejauh ini belum diketahui alasan Zelensky meminta bantuan ke negara yang juga tengah terancam serangan tetangganya, Korea Utara, itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korea Selatan punya tank, kapal, dan berbagai peralatan yang bisa memblokir rudal Rusia dan kami akan sangat berterima kasih jika Korea Selatan dapat membantu kami melawan Rusia," ujar Zelensky dalam video.

Industri pertahanan Korsel terus memperluas bidang persenjataannya selama beberapa tahun belakangan dan kini menjadi salah satu industri pertahanan terbesar serta paling modern di dunia.

Pada 1990 Korsel mulai memproduksi sebagian besar peralatan militernya seperti senjata, amunisi, peralatan komunikasi dan kendaraan melalui usaha industri dalam negeri dengan swasembada mencapai 70 persen.

Produksi alat tempur Korsel melibatkan produsen otomotif dalam negeri, yaitu Hyundai Rotem yang membuat tank K1 dan K2, howitzer self-propelled Samsung Techwin K9, dan kendaraan lapis baja Doosan DST seperti K200 dan K21.

Kemudian Hyundai Rotem juga memproduksi tiga unit tank tempur utama K2 Black Panther, menurut laporan Military History.

Sedangkan produsen otomotif lainnya, Kia Motors secara khusus memproduksi kendaraan militer beroda, sistem artileri yang ditarik dan roket peluncuran.

Untuk urusan senjata api, Korsel juga mengembangkan sejumlah senjata baik itu dikembangkan secara mandiri maupun bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS).

Seperti senjata M16A1 Assault rifle kaliber 223 Remington, M60 machine gun kaliber 7,62 x 51mm, dan M2 Browning machine gun dengan kaliber 50 BMG merupakan senjata yang dikembangkan dari hasil kerja sama perusahaan otomotif Korsel Daewoo Precision Industries dengan AS.

Korsel juga mengembangkan senjata jenis sniper dengan kaliber 7.62x51mm NATO. Dikembangkan pada 2013 dengan nama K14 Sniper, senjata ini diproduksi perusahaan S&T Motiv.

(can/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER