Twitter tampak tergoda dan mulai bernegosiasi dengan Elon Musk terkait tawaran pembelian perusahaan senilai US$43 miliar atau sekitar Rp621 triliun.
Pada Minggu (24/4), Twitter mulai bernegosiasi dengan Musk, tetapi ini tidak berarti perusahaan langsung menerima tawaran pembelian US$54,20 per lembar saham seperti sudah diajukan.
Meski demikian, menurut sebuah sumber yang dekat dengan isu tersebut, langkah Twitter menandakan perusahaan sedang menjajaki apakah penjualan ke Musk mungkin dilakukan dengan sejumlah kesepakatan menarik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musk, bos Tesla dan SpaceX Musk, telah bertemu dengan pemegang saham Twitter dalam beberapa hari terakhir untuk mencari dukungan terkait tawarannya. Dia mengatakan Twitter perlu dijadikan sepenuhnya swasta agar tumbuh dan menjadi platform asli untuk kebebasan berbicara.
Pemegang saham mendorong Twitter mengadakan pembicaraan setelah Musk menguraikan rencana pembiayaan secara terperinci untuk tawarannya pada Kamis (21/4). Mereka juga mendesak agar Twitter tidak membiarkan peluang kesepakatan ini berlalu begitu saja.
Musk menyebut dia membuat tawaran 'terbaik dan terakhir', tetapi dewan direksi memutuskan untuk bernegosiasi dengan Musk demi mengumpulkan lebih banyak informasi dan berpotensi mendapatkan kesepakatan lebih baik.
Dilansir dari The Guardian, Twitter ingin tahu lebih banyak tentang penyelidikan aktif apapun oleh regulator terhadap Musk, termasuk oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), yang dapat menimbulkan risiko bagi kesepakatan itu.
Pengacara sekuritas mengatakan Musk mungkin telah melanggar aturan pengungkapan SEC saat dia mengumpulkan saham di Twitter awal tahun ini.
Twitter juga mencari tahu apakah regulator di salah satu pasar utamanya akan keberatan jika Musk yang memiliki perusahaan. Sehingga jika Twitter menilai penjualan ke Musk akan berisiko, mereka bisa meminta harga pembelian yang cukup besar.
(lom/fea)