Calon Mitra Disabilitas Protes, Grab Langsung Benahi Sistem Rekrutmen

Grab | CNN Indonesia
Rabu, 27 Apr 2022 16:08 WIB
Bonar, Mitra Pengemudi Tuli GrabBike. (Arsip Grab)
Jakarta, CNN Indonesia --

Grab Indonesia sedang melakukan investigasi internal terkait kasus dugaan calon pelamar mitra yang tunarungu yang diusir dan tak boleh mengikuti wawancara. Kasus itu terjadi pada Selasa (26/4) kemarin.

"Grab Indonesia sedang melakukan investigasi internal terkait kejadian yang dialami oleh salah satu calon mitra Grab di Cakung pada 26 April 2022," tulis pernyataan resmi Grab yang diterima CNN Indonesia, Rabu (27/4).

Dari investigasi internal tersebut, ada beberapa temuan sementara. Salah satunya mengenai karyawan yang bersangkutan telah dibebastugaskan.

Berikut beberapa hasil temuan sementara berdasarkan investigasi dalam 24 jam terakhir:

1. Grab menemukan terjadinya kesalahan prosedural di lapangan, dan untuk itu menyatakan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada beliau atas kejadian yang dialami.

2. Karyawan Grab terkait saat ini telah dibebastugaskan, sementara proses investigasi berjalan. Proses investigasi akan diselesaikan paling lambat dalam tiga hari ke depan dan hasilnya akan diinformasikan ke publik.

3. Grab telah menghubungi calon mitra tersebut pada tanggal 26 April 2022 untuk menyampaikan permohonan maaf dan permohonan bertemu secara langsung, serta berkoordinasi dengan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (GERKATIN).

Pihak calon mitra telah menyampaikan kesediaan untuk bertemu dengan perwakilan Grab Indonesia hari ini, 27 April 2022, sebagai bagian dari proses evaluasi dan koreksi kami untuk meningkatkan layanan terhadap mitra Teman Tuli.

4. Prosedur pendaftaran online untuk mitra penyandang disabilitas berbasis komunitas yang selama ini telah berjalan akan diperbaiki di antaranya dengan:

● Meningkatkan publikasi informasi jalur khusus pendaftaran mitra penyandang disabilitas, untuk meminimalisasi kemungkinan kesalahan prosedur di lapangan.

● Melengkapi formulir pendaftaran mitra untuk memastikan pelayanan yang lebih efektif bagi calon mitra penyandang disabilitas.

● Kedua hal di atas akan diimplementasikan dalam tiga hari ke depan.

5. Pembaruan prosedur dan pelatihan internal bagi karyawan Grab yang bertugas melayani mitra dan calon mitra penyandang disabilitas, yang akan dilaksanakan bertahap dalam tiga bulan ke depan.

6. Melengkapi lokasi rekrutmen calon mitra pengemudi dan UMKM, termasuk Grab Driver Center dengan:

○ Menambah papan informasi yang memudahkan calon mitra penyandang disabilitas.

○ Menambah jadwal kehadiran penerjemah bahasa isyarat untuk membantu memudahkan proses rekrutmen para calon mitra penyandang disabilitas yang datang ke lokasi rekrutmen Grab.

○ Semua hal ini akan diimplementasikan dalam satu bulan ke depan.

7. Grab meneruskan konsultasi dengan GERKATIN dan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) dalam pelaksanaan program kemitraaan dengan penyandang disabilitas, termasuk implementasi untuk semua inisiatif perbaikan program di atas.

Grab menyatakan dengan program rekrutmen mitra penyandang disabilitas yang telah berjalan selama lima tahun, seharusnya kejadian ini dapat dihindari.

"Kami harus dan akan menjalankan program ini dengan lebih baik, sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan," ujar Mayang Schreiber, Chief Communications Office of Grab Indonesia melalui rilis.

"Grab selalu menjunjung tinggi profesionalitas yang berlandaskan kemanusiaan di segala aspek operasional kami dan selalu terbuka untuk menerima saran maupun kritik dari semua pihak untuk terus menyempurnakan program ini, demi mewujudkan layanan yang inklusif untuk semua." tutupnya.

Sebelumnya viral seorang calon mitra Grab penyandang disabilitas diusir satpam itu disampaikan salah satu warganet di Instagram @tagorenatadiningrat. Lewat postingannya ia merinci kronologi diusirnya orang tuli oleh satpam di kantor Grab.

"Kronologinya anak saya sampai di depan gedung, bertemu dengan security yang langsung secara tidak sopan mengusir dan melarang anak saya untuk masuk," kata @tagorenatadiningrat, Selasa (26/4).

Pemilik akun @tagorenatadiningrat menjelaskan anaknya yang tuli itu sudah menunjukkan surat undangan wawancara kepada satpam yang bertugas, namun petugas dianggap tidak memberikan pelayanan yang menyenangkan.

"Anak saya kemudian menunjukkan surat undangan dan diketemukan lagi oleh security lain (mungkin kepala security) yang lagi-lagi seperti tidak diterima dengan muka masam dan raut wajah yang marah-marah," tuturnya.

Ia mengatakan anaknya yang calon mitra itu kembali menunjukkan isi undangan yang dikirimkan via pesan singkat WhatsApp, yang tertulis jika orang tuli itu diundang interview.

Namun, pada saat bertemu dengan salah satu pegawai yang bukan satpam, calon pelamar tuli itu lagi-lagi tidak mendapatkan pelayanan dengan semestinya hingga dianggap merendahkan calon mitra disabilitas.

(osc)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK