Twitter Ditinggal Pengguna Usai Dibeli Elon Musk

CNN Indonesia
Kamis, 28 Apr 2022 17:17 WIB
Twitter mengumumkan terjadi penurunan pengguna usai dibeli Elon Musk. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perusahaan teknologi Twitter mengonfirmasi adanya fluktuasi jumlah pengikut di platformnya usai perusahaan dibeli oleh miliarder Elon Musk.

Setelah pengumuman akuisisi Twitter oleh Musk Senin (25/4), Twitter mengkonfirmasi terjadi penurunan jumlah pengguna, hasil dari pembuatan dan penonaktifan akun baru.

Meski begitu, kondisi fluktuasi ini bersifat organik, bukan disebabkan oleh penutupan akun bot, atau karena tindakan dari pihak raksasa media sosial.

"Kami telah melihat fluktuasi baru-baru ini dalam jumlah pengikut. Fluktuasi ini tampaknya sebagian besar merupakan hasil dari peningkatan pembuatan dan penonaktifan akun baru. Kami akan terus memantau fluktuasi jumlah pengikut ini," ujar Twitter dalam sebuah pernyataan.

Mantan Presiden Barack Obama, pemilik akun yang paling banyak diikuti oleh pengguna Twitter dilaporkan kehilangan lebih dari 300 ribu pengikut setelah berita akuisisi tersiar.

Sedangkan musisi kenamaan asal Amerika Serikat, Katy Perry juga turun pengikutnya, kehilangan lebih dari 200 ribu pengikut, menurut laporan The Guardian.

Beberapa jam setelah kesepakatan diumumkan, aktor Star Wars, Mark Hamil mencatat dalam sebuah tweet bahwa ia telah mengalami penurunan pengikut yang signifikan.

Sebelum kesepakatan diumumkan, banyak pengguna di Twitter mengatakan mereka akan meninggalkan platform jika Twitter menerima tawaran Elon Musk itu.

Setelah berita tersebut tersebar, tagar #RIPTwitter menjadi tren di Twitter. Aplikasi CounterSocial menjadi alternatif bagi sejumlah warganet, sebagai opsi baru karena meninggalkan Twitter.

Mengingat fluktuasi jumlah pengikut, sepertinya beberapa pengguna memenuhi janji mereka untuk menghapus akun mereka sebagai protes atas dicaploknya Twitter oleh Musk.

Twitter diragukan pengguna

Penonaktifan terjadi karena beberapa pengguna mengaku khawatir tindakan Musk terhadap kebebasan berbicara di Twitter akan menimbulkan perubahan kebijakan moderasi konten pada platform.

Beberapa pihak juga khawatir dengan dibelinya Twitter oleh Musk, membuat Presiden Donald Trump diizinkan untuk kembali menggunakan aplikasi berlogo burung itu.

Sementara itu, politisi sayap kanan di platform telah melihat peningkatan pengikut. Rep. Marjorie Taylor Greene memiliki 539.000 pengikut sehari sebelum kesepakatan diumumkan, dan sekarang memiliki lebih dari 660.000 pengikut pada Rabu (28/4) pagi.

Meskipun Twitter mengatakan fluktuasi jumlah pengikut tampaknya organik, raksasa media sosial itu mengatakan kepada Tech Crunch bahwa mereka akan terus menyelidikinya.

Musk pada Senin lalu setuju untuk membeli saham keseluruhan Twitter dan menjadikan perusahaan itu milik pribadi dengan harga US$54,29 per saham, dengan total sekitar US$43,4 miliar atau Rp637,1 triliun (kurs Rp14.481).

Dalam siaran pers tentang pengumuman tersebut, Musk mengulangi ucapannya bahwa "kebebasan berbicara" adalah kunci masa depan Twitter.

(can/mik)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK