Gerhana Matahari Pertama 2022 Tampak di Chile hingga Antartika

CNN Indonesia
Minggu, 01 Mei 2022 07:29 WIB
Gerhana matahari sebagian terlihat di Amerika Selatan, Antartika, hingga Samudra Pasifik dan Atlantik.
Ilustrasi. Gerhana matahari tampak Amerika Selatan, Antartika, Samudra Pasifik dan Atlantik.. (Foto: AFP/MANJUNATH KIRAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gerhana matahari sebagian pada Sabtu (30/4), salah satu dari dua gerhana yang terjadi pada tahun 2022, tampak di sebagian Amerika Selatan, Antartika, serta Samudra Pasifik dan Atlantik.

Gerhana matahari terjadi ketika bulan melintas di antara bumi dan matahari. Yang terjadi saat ini adalah gerhana sebagian, yang berarti hanya sebagian dari matahari yang tertutup oleh bulan, tergantung pada lokasi pengamat.

Dikutip dari space.com, fenomena alam itu dimulai pada Sabtu (30/4) pukul 14.45 EDT (Minggu (1/5) pukul 01.45 WIB) di sebelah tenggara Pasifik dekat pantai Antartika. Gerhana ini berlangsung hampir empat jam, berakhir pada 18:37 EDT (05.37 WIB) di atas Samudra Atlantik selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bayangan bulan membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk mencapai ujung selatan Amerika Selatan dan menjadi lebih mudah diakses oleh pengamat.

Siaran Timeanddate.com dari El Colorado, Chili, sekitar 50 kilometer dari ibu kota Santiago, menunjukkan penampilan pertama gerhana yang ikonik berupa sebagian matahari yang "digigit" pada pukul 16:30 EDT (03.30 WIB). 

Menurut TimeandDate.com, beberapa pengamat melihat matahari masih mengalami gerhana sebagian saat terbenam.

Gerhana mencapai puncaknya pada pukul 16.41 EDT (03.41 WIB) ketika bulan menghalangi 64 persen dari piringan matahari bagi pengamat di ujung selatan Amerika latin.

Sayangnya, gerhana terjadi di sebagian besar wilayah yang tidak berpenduduk, seperti di tenggara Samudra Pasifik dan Antartika, serta di beberapa negara Amerika Selatan, termasuk Chili, Argentina, Uruguay, Bolivia, dan Peru.

Indonesia sendiri tak kebagian lintasan gerhana matahari sebagian kali ini.

Namun demikian, pengamat di AS dan daerah lain di luar jalur gerhana dapat menonton acara tersebut secara langsung secara online via Timeanddate.com, yang menawarkan pemandangan dari Santiago, Chili, dan sebagian Argentina.

Selain itu, ada saluran YouTube yang berbasis di India, Gyaan ki gareebi Live, yang menampilkan pemandangan dari Cerro Shenolsh di provinsi Tierra del Fuego, Argentina.

Gerhana kali ini juga terjadi bertepatan dengan bulan baru (alias hilal) kedua pada bulan (masehi) yang sama, yang dikenal dengan Black Moon. Biasanya, bulan baru hanya terjadi sebulan sekali, ketika sisi yang menghadap Bumi sepenuhnya tertutup bayangan.

Contohnya, April dimulai dengan bulan baru pada 1 April dan berakhir dengan bulan kedua pada 30 April.

Gerhana matahari parsial berikutnya akan terjadi pada 25 Oktober, ketika bulan akan menghalangi sebagian dari matahari untuk pemirsa di Eropa, Asia barat dan timur laut Afrika. Setelah itu, kita tidak akan melihat gerhana matahari lagi sampai 2023. Namun, gerhana bulan total sudah di depan mata, mulai 15 Mei.

(tim/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER